Metropolis

Bupati Inhil: Sumbangan Negeri Melayu Riau untuk Indonesia Sangat Besar

INHIL, RIAULINK.COM - Provinsi Riau, merupakan daerah potensial dan telah banyak memberikan konstribusi dalam mendorong keberhasilan pembangunan Nasional. Selain migas, kebudayaan Melayu sendiri juga menjadi pilar penopang kebudayaan Nasional Indonesia, bahkan kebudayaan dunia.

Hal tersebut disampaikan Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Drs HM Wardan MP saat menjadi Pembina Upacara Milad Riau Ke-62 Tahun 2019, Jumat (9/8/2019) di Lapangan Upacara Kantor Bupati Inhil.

"Sumbangan terbesar dan terpenting kebudayaan Melayu kepada kebudayaan Nusantara ini adalah bahasa Melayu yang menjadi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Sumbangan lain kebudayaan Melayu adalah, insya Allah, akan disidangtetapkannya pantun sebagai warisan dunia di Unesco. Bahkan dua warisan lain yang sedang diupayakan dalam tentative list warisan dunia Unesco adalah Istana Siak Sri Inderapura dan Candi Muara Takus," urai Bupati.

Begitu pula dengan warisan budaya tak benda, seperti Tari Zapin dan sebagainya dalam Konvensi Zapin tahun 2017 lalu. Salah satu resolusinya adalah menjadikan Provinsi Riau sebagai pusat pelestarian dan pengembangan Melayu dunia.

"Ini sebagian saja dari warisan budaya tak benda yang dimiliki Provinsi Riau yang menapak di empat sungai besar yakni, Sungai Kampar (dulu bernama Laut Ombun), Sungai Siak (dulu bernama Sungai Jantan), Sungai Rokan (dulu bernama Sungai Keremunting), dan Sungai Indragiri-Kuantan (dulu bernama sungai kowuoh)," jabarnya.

Bahkan pada hari ini, imbuh Wardan, Gubernur Riau, menandatangani surat keputusan penetapan kurikulum muatan lokal Budaya Melayu Riau untuk tingkat SMA/ SMK/ sederajat. Gubernur juga mengeluarkan instruksi kepada semua SMA/ SMK/ sederajat untuk menerapkan kurikulum tersebut. Khusus untuk tingkat SD/ MI/ sederajat.

"Gubernur Riau mengeluarkan instruksi kepada Bupati/ Walikota se-Provinsi Riau untuk menetapkan kurikulum muatan lokal Budaya Melayu Riau, dikarenakan untuk tingkat SD/ MI/ sederajat merupakan tanggung jawab dari Bupati/ Walikota," terang Ayahanda Kabupaten Inhil ini.

Menyimak berangkainya keberagaman kebudayaan Melayu tersebut, menurut Bupati sudah sepantasnya masyarakat Melayu mendapatkan hak dalam upaya menggapai kemajuan.

"Mendapatkan sebagian hasil dari potensi daerah untuk tujuan mulia, yang tertera berdasarkan semangat pembangunan Visi Riau 2025, yakni terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam masyarakat agamis sejahtera lahir dan batin di bentangan Asia Tenggara tahun 2025," pungkasnya.

Upacara diikuti oleh Plt Asisten I Setda Inhil, Asisten II Setda Inhil, Plh Asisten III Setda Inhil, Unsur Forkopimda Inhil, sejumlah Kepala OPD di Lingkungan Peka Inhil, serta ASN di Lingkungan Pemkab Inhil. (Humas)