Politik

Demokrat Sebut PSI Hanya Mencari Sensasi

Psi

RIAULINK.com - Partai Demokrat menanggapi sikap PSI yang memberikan penghargaan 'Kebohongan Award Awal Tahun 2019' kepada Andi Arief, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno. Demokrat beranggapan, PSI hanya berani melontarkan kritik kepada pihak oposisi, melainkan tidak kepada pemerintah.

Wasekjen Partai Demokrat Didi Irawadi menyebut PSI hanya mencari sensasi dengan memberikan penghargaan itu. Didi meminta agar PSI juga berani mengkritik kebijakan pemerintah yang kurang memihak rakyat.

“Jangan hanya berani mengkritisi keluar, tapi berani ke dalam juga. Tapi katanya partai anak muda yang hebat berani mengkritisi yang dalam juga, anak muda yang memberikan pencerahan ke luar tapi di dalam (tidak berani). Saya belum dengar kritiknya, misalnya mobil Esemka. Kalau berani ke dalam, saya hormat," kata Didi usai menghadiri sebuah diskusi di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1).

“Tapi kalau (cuma berani mengkritik) keluar itu cari sensasi. Nanti berubah nama bukan partai solidaritas jadi partai sensasi nasional, partai sensasi Indonesia, enggak bagus,” imbuhnya.

Menurut Didi, PSI sebagai partai baru yang didominasi anak muda akan lebih hebat jika berani memberikan kritik kepada pemerintah. Begitu pun Demokrat, menurut Didi, kerap melontarkan kritik ke berbagai pihak baik ke pemerintah maupun pihak yang di luar pemerintahan.

“Bukan saya menggurui, menjadi partai anak muda ke depan jangan hanya mengkritisi ke luar yang bersebrangan, (tapi juga) berani (kritik) ke dalam. Mana janji-janji yang lain, akan lebih elok apalagi partai baru yang katanya masih bersih dari berbagai masalah,” jelas Didi.

Dengan begitu, Didi meyakini bahwa publik akan memberikan simpati kepada PSI. Namun, jika tidak berani mengkritik ke dalam pemerintahan, publik bisa beranggapan bahwa PSI sebagai partai sensasional yang merupakan pesanan.

“(PSI punya) kesempatan berbeda dari yang lain, bukan hanya berani keluar, tidak murni lagi gerakannya, seperti gerakan pesanan gitu,” terang Didi.

Terlepas dari itu semua, Didi menyerahkan semuanya kepada publik untuk menilai. Didi juga mendoakan agar PSI bisa lolos parliamentary threshold.

“Tapi itu nggak apa-apa, biar publik yang menilai, ya semoga dapat kursi di parlemen. Nanti 17 April jawaban nya,” tutupnya.