Peristiwa

Sungai Indragiri Meluap, Banjir Rendam Ribuan Hektare Areal Pertanian Warga Inhu

INHU, RIAULINK.COM  - Tingginya curah hujan yang mengguyur Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat sejak satu minggu terakhir, mengakibatkan sejumlah daerah terendam banjir, terutama yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Salah satunya Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Ribuan hektare areal pertanian milik warga yang berada disepanjang aliran Sungai Indragiri sudah terendam banjir sejak beberapa waktu lalu.

Tidak hanya merendam areal perkebunan dan pertanian yang mengakibatkan warga gagal panen, luapan air sungai juga telah merendam ratusan rumah warga. Bahkan di beberapa daerah, ketinggian air di dalam rumah sudah mencapai 15 cm.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum RiauLink.com, Selasa (2/1/2024) siang, saat ini debit air Sungai Indragiri terus meningkat yang mengakibatkan banjir kian meluas.

Dan bahkan, banjir juga telah mengenangi akses jalan penghubung antar desa dan kecamatan. Salah satunya ruas jalan penghubung Kecamatan Rakit Kulim dan Kelayang.

"Benar, jalan penghubung antara Kecamatan Rakit Kulim dan Kelayang, saat ini sudah tidak bisa dilewati. Karena ketinggian air sudah mencapai hampir satu meter diatas permukaan jalan," kata Kepala Desa Petonggan, Rajiskhan, menjawab RiauLink.com via selulernya.

Untuk warga yang hendak keluar dari Kecamatan Rakit Kulim menuju ibukota Kabupaten Inhu, harus memutar sejauh 30 km via Kilan, Kecamatan Batang Cenaku, ujarnya.

Kecamatan Rakit Kulim merupakan salah satu kecamatan terparah terdampak banjir periode ini. Dari 19 desa yang ada, 6 desa diantaranya sudah terendam. 

Yaitu, Kuantan Tenang, Kampung Bunga, Petonggan, Kelayang, Lubuk Sitarak, dan Batu Sawar. Banjir terparah berada di Desa Pehonggan, Kampung Bunga, dan Kuantan Tenang, beber Rajis.

Selain Kecamatan Rakit Kulim, daerah terparah yang terendam banjir yaitu Kecamatan Kuala Cenaku. Didaerah itu, ribuan hektar areal pertanian dan ratusan rumah warga juga sudah terendam air.

Bahkan, warga setempat harus rela tinggal di tenda darurat yang mereka dirikan di permukaan tanah yang lebih tinggi. Dan warga mengaku belum ada bantuan yang diberikan pemerintah daerah, dalam hal ini KPBD (Kantor Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Inhu.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kabupaten Inhu, Dody Iskandar, tidak bisa dikonfirmasi terkait penanganan yang telah dilakukan pihaknya.

Dan bahkan, saat dihubungi wartawan via seluler, Dody tidak memberi respon, begitu juga saat dikonfirmasi melalui pesan whatsap tidak ada jawaban hingga berita ini dipublis. (*)