Internasional

2,5 Ton Uranium Bahan Pembuat Bom Hilang dari Gudang di Libya

Ilustrasi. (AFP/OLIVIER CHASSIGNOLE)

RIAULINK.COM - Sekitar 2,5 ton uranium alami untuk bahan pembuatan senjata, hilang dari sebuah gudang penyimpanan di Libya. Menurut badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa Bangsa, insiden hilangnya uranium ini bisa meningkatkan kekhawatiran keamanan dan proliferasi.

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, sudah memberi tahu negara-negara anggota mengenai uranium yang hilang.

Menurut pernyataan IAEA, 10 drum berisi sekitar 2,5 ton uranium alami dalam bentuk konsentrat bijih, telah hilang dari lokasi penyimpanan di negara bagian Libya.

Grossi mengatakan, langkah lebih lanjut akan dilakukan IAEA untuk mengklarifikasi hilangnya bahan baku pembuatan nuklir dari lokasinya saat ini.

IAEA menolak memberi rincian mengenai lokasi penyimpanan uranium yang hilang. Namun pengakuan bahwa uranium hilang dari 'situs yang disampaikan sebelumnya', semakin mempersempit kemungkinannya.

Salah satu situs yang dinyatakan tersebut adalah Sabha, berlokasi sekitar 660 kilometer tenggara ibu kota Libya, Tripoli.

Sabha adalah wilayah yang pernah dikuasai diktator Muammar Gaddafi. Diyakini ada ribuan rebel uranium yang disebut 'yellowcake' tersimpan di sebuah situs.

Menurut perkiraan, Libya punya cadangan sekitar 1.000 metrik ton uranium yellowcake di bawah kekuasaan Gaddafi. Namun perkiraan PBB pada tahun 2013, sekitar 6.400 barel uranium disimpan di Sabha.

Para pejabat Amerika Serikat khawatir Iran mencoba membeli uranium dari Libya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Sahba sebagian besar berada di bawah kendali Tentara Nasional Libya gadungan yang dipimpin oleh Khalifa Hifter.

Jenderal Hifter diyakini bekerja sama dengan CIA selama berada di pengasingan pada era Gadaffi.