Opini

Pembelajaran Tatap Muka SD Kota Pekanbaru: Etika Social Distancing Dimasa Pandemi

Ilustrasi.net

Masuknya virus covid-19 diindonesia dari tahun 2019 hingga akhir tahun 2021 sangat menyita perhatian publik, perekonomian masyakat indonesia diujung tanduk dikarenakan adanya pembatasan dalam menjalankan kegiatan yang melibatkan orang banyak atau kerumunan.

Banyaknya mall, toko baju, serta usaha lain yang gulung tikar membuat sebagian besar masyarakat indonesia kehilangan pekerjaan dan berujung menjadi pengangguran. Dari data yang telah di terima melalui merdeka.com angka kasus covid – 19 di indonesia mengalami penurunan

“kementerian Kesehatan melaporkan kasus aktif Covid-19 menurun sebanyak 91 dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Jumat (3/12) pukul 12.00 WIB. Kasus aktif yang tersisa hanya 7.705.”

Penurunan angka aktif covid-19 ini membuat pemerintah merencakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan etika social distansing sesuai peraturan dari pemerintah yaitu;

Kapasitas maksimal 50 persen dari jumlah siswa perkelas . Pemko juga mengatur agar menjaga jarak minimal 1,5 meter.

Sebelum memasuki area sekolah siswa diharapkan untuk ikut serta dalam pengukuran suhu badan untuk menghindari adanya siswa dalam keadaan demam.

Adanya pembatas ketentuan jaga jarak di setiap depan kelas dan juga gerbang sekolah.

Diharapkan setiap siswa, orang tua serta guru diwajibkan untuk menggunakan masker SNI.

Disetiap sudut sekolah, kamar mandi, kelas, disediakan fasilitas berupa handsanitizer dan tempat cuci tangan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan seluruh tingkatan dan jenjang pendidikan di Kota Pekanbaru bisa buka dikarnakan kasus peningkatan covid-19 di pekanbaru sudah menunjukan penurunan yang signifikan.

Maka dari itu setiap sekolah harus mengikuti standar protokol kesehatan untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Disertai Tim Disdik yang turun untuk melakukan pengecekan ke setiap sekolah.

Penulis : Adela Khairunisa, Putri Elsanty Gultom

(Mahasiswi Program Studi Akuntansi, 
Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau)