Pasien Penderita DBD di RSUD Dumai Terus Bertambah

DUMAI, RIAULINK.COM - Sepanjang 2019, penderita demam berdarah dengeu (DBD) di Kota Dumai terus bertambah.
Tercatat hingga November, jumlah pasien yang ditangani oleh seluruh tim medis di bawah naungan Dinas Kesehtan Kota Dumai mencatat hingga 803 pasien.
Namun khusus di bulan November, pasien yang menderita DBD cukup signifikan yakni mencapai 239 pasien yang rawat inap.
Tak itu saja, sebagaimana yang diberitakan riaulink.com sebelumnya, akibat terserang DBD, tiga pasien tak tertolong jiwanya, dua di bulan November yakni tanggal 4 dan 12 November dan sebelumnya di bulan Januari.
H ini membuat Wali Kota Dumai, Zulkifli Adnan Singkah prihatin akan kondisi ini. Ia pun turun langsung ke RSUD melihat kondisi pasien yang rata-rata dialami oleh anak kecil di rumah sakit pemerintahan tersebut.
"Kita mendapat data dari pihak RSUD, jika pada November ini pasien DBD kian bertambah akibat tingginya curah hujan dua bulan belakangan ini. Makanya kita turun untuk meninjau langsung,"papar dia di sela kunjungan ke RSUD Kota Dumai, Senin (2/12/2019).
- Anda Diabetes ? Ini Alternatif Nutrisi yang Tepat Untuk Dikonsumsi
- Kematian Akibat Kanker Kulit Meningkat Pesat Pada Pria
- Belum Capai Target, Pemberian Vaksin MR di Inhu Masih 56 Persen
- Sering Timbul Komedo di Hidung, Ternyata Ini Penyebabnya
- Dokter Bedah RSUD Puri Husada Tembilahan Hentikan Pelayanan, Ini Penjelasan Dirut RSUD PH
Namun ia juga memberikan apresiasi terhadap penanganan RSUD yang berupaya optimal dalam memberikan penanganan kepada masyarakat yang terkena DBD.
Pasalnya para pasien rawat inap sejauh ini sudah ditangani dengan baik.
"Alhamdulillah para pasien sudah bisa pulang ke rumahnya masing-masing, dan sekarang tinggal 18 orang lagi yang masih dalam penanganan dokter karena dirawat,"ucap Zul AS sapaan akrabnya.
"Kita juga cukup berapresiasi kepada RSUD dengan cepat menangani masalah ini (DBD),"ujarnya
Untuk itu ia pun tak luput selalu mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dengan menjalankan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Termasuk melakukan tindakan 3 M, yaitu menguras, menutup dan memanfaatkan barang-barang yang menjadi sarana perkembangbiakan nyamuk serta menggalakan pihak lurah dan RT giatkan kegiatan Jumat bersih.(Kll)
Tulis Komentar