Kesehatan

Hanya Miliki 7 Dokter Hewan, DKPTPP Meranti Tetap Optimalkan Pelayanan ke Peternak

Ket foto : Kepala Bidang Peternakan Armizar Abdullah

MERANTI, RIAULINK.COM - Saat ini Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP) Kabupaten Kepulauan Meranti hanya memiliki 7 dokter hewan dan dibantu 3 paramedis yang bertugas.

Kepala DKPTPP Kepulauan Meranti Idris Sudin melalui Kepala Bidang Peternakan Armizar Abdullah mengakui dengan jumlah tersebut dirasa sangat kurang dibandingkan dengan kebutuhan hewan ternak yang ada di Kepulauan Meranti mencapai ribuan ekor.

"Jumlah dokter hewan yang saat ini kita miliki berjumlah 7 orang, 5 dilapangan dan 2 standby di Kantor, serta dibantu 3 paramedis. Jumlah tersebut sangat kurang, apalagi wilayah kita ini merupakan kepulauan. Jadi dari jumlah tersebut 1 dokter hewan harus merangkap dua kecamatan," terangnya  kepada Wartawan diruang kerjanya.

"Seharusnya, paling minimal itu di satu kecamatan memiliki satu dokter hewan," tambah Armizar.

Kendati begitu, pihaknya tetap berusaha untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat khususnya para peternak yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Kita tetap optimalkan pada bidang pelayanan bagi peternak di Meranti apabila ada masalah dengan hewan ternaknya, entah itu sakit atau sebagainya," pungkasnya.

Diakui Armizar Abdullah bahwa untuk penambahan dokter hewan di DKPTPP Kepulauan Meranti terus diusulakan, namun usulan tersebut sering berbenturan dengan anggaran yang ada. Akibatnya usulan penambahan dokter hewan sering dibatalkan.

"Tidak hanya penambahan pada dokter hewan saja, kita juga mengusulkan kendaran transportasi dan usulan penunjang lainnya untuk memudahkan para dokter saat berada di lapangan," tandasnya.

Sementara itu, Salah satu dokter hewan di DKPTPP Kepulauan Meranti Drh Efdi Darmawan mengatakan dalam penanganan terhadap hewan ternak dirinya mengaku tidak ada kendala yang begitu fatal.

"Palingan yang sering terjadi penyakit Scabies (penyakit kulit), cacingan kembung," terangnya.

Pada tahun 2015 lalu, dikatakan Efdi  pernah terjadi penyakit wabah virus jembrana yang menyerang sapi peternak di Meranti, mengakibatkan 8 ekor sapi mati secara mendadak.

"Kalau virus itu sendiri menyerang sapi bali saja, dengan tanda dan gejalanya yaitu sapi mengalami keringat darah," ujarnya. (Aldo)