Kesehatan

Di Meranti ada Posyandu Tazkiyatul Qolbi untuk ODGJ

MERANTI, RIAULINK.COM - Asisten III Sekdakab Meranti H Rosdaner meresmikan 
Posyandu Tazkiyatul Qulbi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Aula kantor Camat TebingTinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Jum'at, (20/09/2019). 

Terlihat,  mendampingi Asisten III yakni Camat Tebingtinggi Abdul Hamid S.Th.I,MM, Kasat Satpol PP Meranti Helfandi, Danramil 02 Tebingtinggi Mayor Inf Irwan, Sekretaris Dinas Kesehatan Meranti Asrul Meldi, Sekcam, dan Kepala UPT Puskesmas Selatpanjang. 

"Dengan diresmikan Posyandu ODGJ ini bisa bermanfaat untuk kedepannya. Selain itu,  saya berharap dengan adanya Posyandu ini bisa meningkatkan derajat kesehatan jiwa di meranti sebagai bagian dari derajat kesehatan Masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Selatpanjang, " ungkap Rosdaner. 

Pria yang sering dipanggil dengan sebutan Om meminta dengan adanya Posyandu ODGJ bisa meningkatkan pengetahuan,pemahaman,dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan jiwa. 

"Intinya dengan adanya Posyandu ini, bisa meningkat kan upaya untuk mencegah gangguan jiwa Terdeteksi dan tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip, "ujarnya. 

Ditempat yang sama, Kadis Diskes Meranti Drg Ruswita melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Meranti Asrul Meldi memaparkan bahwa, kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja produktif dan memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama orang lain.

"Jadi kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan," paparnya. 

Ditambahkan Asrul Meldi, Perubahan pesat dari masyarakat agraris ke industri beserta dampaknya, keadaan ini sangat rawan terjadinya masalah kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarganya, baik mental maupun materi.

"Kegiatan program kesehatan jiwa di Puskesmas Selatpanjang sudah mulai dilaksanakan sampai dengan tahun 2019. Mari sama-sama kita Meningkatnya upaya untuk mencegah gangguan jiwa, "tambahnya. 

Untuk diketahui, UPT Puskesmas Selatpanjang sudah menangani sejumlah 63  pasien dengan rincian 10 orang gangguan jiwa (sembuh 80%),gangguan jiwa ringan 23 orang, 16 orang  gangguan jiwa berat,  orang yang berkeliaran 6 orang,dan 8 orang berobat ke RSJ 8 orang.
(Aldo)