Dua Anak Meninggal, DBD di Riau Belum Masuk KLB

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Dalam tahun 2019 ini, sudah dua orang anak yang meninggal dunia diakibatkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Diketahui, pada April 2019 lalu satu orang anak meninggal dunia, dan satu orang anak lagi meninggal pada awal pekan kemarin.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin memastikan saat ini belum tergolong status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Pihaknya masih berupaya untuk mencegah penyebaran DBD.
"Saat ini belum status KLB untuk DBD," paparnya Sabtu (27/7/2019).
Secara keseluruhan ada 284 kasus DBD di Kota Bertuah. Kasus ini terjadi dari bulan Januari 2019 hingga pekan ketiga bulan Juli 2019.
- Anda Diabetes ? Ini Alternatif Nutrisi yang Tepat Untuk Dikonsumsi
- Kematian Akibat Kanker Kulit Meningkat Pesat Pada Pria
- Belum Capai Target, Pemberian Vaksin MR di Inhu Masih 56 Persen
- Sering Timbul Komedo di Hidung, Ternyata Ini Penyebabnya
- Dokter Bedah RSUD Puri Husada Tembilahan Hentikan Pelayanan, Ini Penjelasan Dirut RSUD PH
Jumlah kasus terbanyak ada di Kecamatan Payung Sekaki. Kasus paling banyak kasus DBD yakni 55 kasus.
Kemudian Kecamatan Tampan sebanyak 49 kasus, Kecamatan Sukajadi sebanyak 36 kasus dan Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 31 kasus.
Amin menyebut bahwa dinas sudah ambil tindakan. Mereka sudah melakukan fogging yang fokus di rumah penderita DBD dengan radius 200 meter.
Amin menganjurkan kepada masyarakat setempat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Caranya dengan gotong royong bersama.
Masyarakat juga harus menerapkan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Lalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk. (Wan)
Tulis Komentar