Kesehatan

Lima Pelajar di Dumai Tertular HIV/AIDS

DUMAI, RIAULINK.COM - Wakil Wali Kota Dumai, Eko Suhardjo mengenaskan jika penularan human immunodeviciency virus (HIV) accuired immuno deviciency syndrome (AIDS) di Dumai cukup tinggi.

Bahkan dari semua unsur elemen tak 'pandang bulu', baik dari ASN, TNI/Polri, karyawan, wiraswasta, buruh hingga pelajar. Menurutnya penyebaran HIV/AIDS cukup luar biasa di kota industri ini.

Berdasarkan dari data yang diperolehnya, hingga 2019, penderita HIV/AIDS sebanyak 442 orang dan yang masih hidup hingga saat ini 296 orang.

Eko yang juga Ketua Pelaksana Harian Komis Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Dumai menuturkan guna menekan laju empedemi HIV tersebut, Eko mengajak semua lintas sektoral bekerjasama untuk meminimalisir penyebaran dari penyakit mematikan tersebut.

"Bahkan si penderita juga sudah tersebar  di seluruh kecamatan,"ungkap dia belum lama ini kepada media.

"Maka dari itu semua pihak harus dilibatkan termasuk tokoh agama dan masyarakat melalui edukasi dalam upaya memberi pemahaman betapa bahayanya penularan HIV/AIDS tersebut,"ungkap dia mengingatkan.

Selain itu mantan Wakil Ketua DPRD Kota Dumai periode 2009-2014 ini juga meminta kepada masyarakat harus aktif memeriksakan diri ke klinik voluntar7 consulting test ( VCT) terdekat aga bisa terdeteksi sedini mungkin.

"Sehingga cepat diberikan perawatan dan penanggulangannya. Seluruh Puskesmas dan RSUD sudah tersedia VCT 

Wawako berharap masyarakat harus aktif memeriksakan diri ke klinik Voluntary Consulting Test (VCT) terdekat agar terdeteksi penyakit mematikan tersebut dan seuntuk mendeteksi penularan (HIV/AIDSgera dilakukan perawatan.

“Seluruh Puskesmas dan RSUD sudah memiliki VCT koq, "jadi segeralah diperiksa,"tukasnya.

DI kesempatan yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Dumai, Nurbaity menuturkan golongan masyarakat Dumai yang tertular virus HIV/AIDS termasuk usia produktif yakni 20 sampai 49 tahun.

"Bahkan dikatakannya pelajar saja sudah ada lima orang yang terdata oleh pihaknya,"ujarnya.

Tingkat penularan HIV/AIDS di Dumai dinilainya cukup tinggi di Riau. Hal itu terjadi lantaran Dumai terbuka sehingga mobilisasi massa cukup tinggi.

"Untuk itu memang benar, kalau semua elemen masyarakat harus dilibatkan terkait kasus ini,"ucapnya.

Senada disampaikan Sekretaris KPA Provinsi Riau Sri Ayu Ningsih. HIV/AIDS hanya bisa menular lewat kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan mani dan ASI.“Penularannya bisa lewat penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hubungan seks tidak aman juga pemberian ASI dari ibu ke anak. HIV dan AIDS dapat ditularkan lewat pembalut kewanitaan yang sudah terkontaminasi,”tutupnya.(kll)