Kesehatan

Waspada! Pengidap HIV/AIDS di Siak Meningkat

Ilustrasi.net

SIAK, RIAULINK.COM - Penyakit HIV/AIDS yang merupakan momok cukup menakutkan bagi masyarakat di Indonesia, saat ini berdasarkan data per tahun 2018, di Kabupaten Siak tercatat sebanyak 197 orang terinfeksi HIV/AIDS, dengan rincian 104 orang HIV dan 93 orang AIDS.

"Dari data yang tercantum, saat ini Kabupaten Siak menduduki peringkat lima besar di Riau, pada tahun 2018 hingga tahun ini, angka tersebut tidak jauh berbeda," ungkap Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Siak, Rozi Chandra, Jumat (28/06/2019).

Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir angka masyarakat yang terinfeksi mengalami peningkatan, Sebelumnya hanya berjumlah 164 orang. 

" Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tertinggi berada di Kecamatan Tualang yakni sebanyak 24 orang disusul dengan Kecamatan Siak sebanyak 19 orang," ujarnya.

Lanjutnya menjelaskan, sejauh ini seluruh Kecamatan di Kabupaten Siak, sudah terinfeksi virus HIV dan AIDS. 

"kami meminta kepada semua pihak agar turut berperan dalam melakukan sosialiasi kepada masyarakat tentang bahayanya HIV dan AIDS sampai ke Kampung-kampung," pesannya.

Saat ini, apabila dihitung dengan menggunakan rumus program HIV AIDS, dimana 1 orang penderita HIV akan ada 100 orang di belakangnya menjadi calon penderita penyakit itu juga.

"Artinya, secara estimasi maka di Kabupaten Siak telah ada kurang lebih 19.700 orang yang terinfeksi virus HIV ini, hal itu juga disebut dengan fenomena gunung es," paparnya.

Apabila dilihat prevalensi HIV AIDS di Kabupaten Siak, hampir semua golongan umur dari berbagai profesi, telah terinfeksi HIV dan AIDS.

"Kasus ini bukan lagi milik orang-orang atau kelompok tertentu saja, HIV AIDS saat ini telah ditemukan juga pada ibu rumah tangga, wiraswasta, guru, ASN, pelajar dan mahasiswa," ucap Rozi.

Lanjutnya, Komisi Penanggulangan AIDS, selaku salah satu unsur pemerintah yang diamanahkan untuk menanggulangi HIV/AIDS telah berupaya semaksimal mungkin menekan angka pengidap penyakit bwrbahaya itu.

Berbagai program dan kegiatanpun telah dilaksanakan. Namum upaya-upaya tersebut tidak akan optimal tanpa adanya peran serta dari semua elemen masyarakat.

"Selain upaya yang kita lakukan, juga Harus ada kesadaran dari masyarakat supaya masyarakat tidak lagi 'jajan' di luar  dan menanamkan rasa cinta dan sayang kepada keluarga," pungkasnya. (MRI)