Kesehatan

Entaskan Stunting dan Miskin Ekstrim, Pemkab Rohil Lakukan Ini...

ROHIL, RIAULINK.COM - Upaya untuk mencegah stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak, masih menjadi tantangan kesehatan yang perlu diatasi. Inovasi dan solusi terbaik menuntaskan masalah stunting perlu dijajaki tidak hanya oleh pemerintah daerah, akan tetapi memerlukan sinergi dengan seluruh stakeholder.

Oleh karena itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melakukan kegiatan workshop pencegahan Stunting dan penghapusan kemiskinan ekstra  via zoom meeting bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), belum lama ini di lantai delapan kantor Bupati Rohil. 

Pada kesempatan itu Bupati Rohil Afrizal Sintong turut memaparkan berbagai penanganan dan langkah yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Rohil dalam melaksanakan pencegahan dan penghapusan kemiskinan ekstra di Kabupaten Rohil.

Sejumlah langkah yang dilakukan untuk penanganan stunting diantaranya, melakukan strategi peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui sapa ibu hamil dan balita, upaya peningkatan skrining USG kehamilan portable ibu dan anak, serta mengoptimalisasi penanganan stunting melalui penyuluhan pada kader wilayah UPT Puskesmas yang ada.

"Tahun 2021 Rohil 29,7 persen, Alhamdulillah turun di 2022 menjadi 14,7 persen," Ungkap Bupati Rohil.

Sedangkan untuk kemiskinan ekstrim lanjut Bupati, saat ini masih ada warga yang berpenghasilan Rp 11ribu per orang per hari atau berpenghasilan 1,2 juta perbulan per keluarga. Tercatat pada sinkronisasi data P3KE sebanyak 56.000 masyarakat termasuk dalam data DTKS.

"Total biaya yang kita keluarkan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrim  di tahun 2023 mencapai 121,9 miliar. Program penanggulangan itu terdiri dari beberapa dinas seperti dinas kesehatan, dinas koperasi, dinas ketenagakerjaan, dan dinas pendidikan, dinas sosial dan Peekim" Paparnya.

Pada kesempatan itu, Bupati berharap pemerintah pusat dapat mendukung program program penghapus kemiskinan ekstrim dan dan penurunan stunting dengan mengalokasikan anggaran yang lebih besar kepada Kabupaten Rohil melalui APBN dan DAK terutama bidang infrastruktur kesehatan dan pendidikan.

Sebelumnya, Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP dan Wakil Bupati H Sulaiman SS MH, menandatangani deklarasi aksi komitmen dan kesepakatan bersama berbagai pihak untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Rohil, dalam acara rembuk stunting.

Rembuk stanting tersebut dilakukan untuk memastikan sebagai bentuk deklarasikan komitmen pemda dalam menangani stunting, sekaligus juga menjadi ajang pembelajaran yang dapat memotivasi Pemda Rohil dan jajaran untuk meningkatkan kinerjanya dalam penanganan stunting.

Dalam Kesempatan itu, Bupati Afrizal Sintong  mengaku optimis kedepannya tingkat stunting bagi anak yang terjadi di wilayah Rohil bisa mengalami penurunan. 

"Insya Allah, saya yakin jika kita semua mulai dari datuk penghulu, pihak posyandu, kepala puskesmas, camat, dinkes dan sebagainya saling bekerja keras untuk kpenurunan stunting, maka kedepan kasus stunting yang terjadi tentu menurun," Katanya didampingi wabup H Sulaiman SS MH.

Untuk memperhatikan bukan juga kepada anak-anak yang telah lahir namun bisa dimulai dengan memperhatikan terpenuhinya kebutuhan gizi yang baik untuk  ibu hamil.

"Berikan perhatian yang baik, dan itu menjadi tugas kita bersama, Harus diperhatikan, bagaimana puskesmas, posyandu sebagai yang terdekat bisa memantau, memberikan laporan mengenai angka stunting yang terjadi di setiap wilayahnya," Kata bupati. 

Sehingga diyakini tambahnya kalau bekerja sama, saling bekerja keras angka penurunan stunting terjadi. Apalagi baru-baru ini pada saat menghadiri kegiatan tingkat propinsi Riau, juga diketahui bahwa angka stunting di Rohil telah menurun walaupun masih dalam jumlah kecil.

"Persoalan stunting ini harus kita dukung, begitu juga setiap sosialisasi perlu dilakukan lebih gencar lagi sampai ke tingkat kepenghuluan yang ada di Rohil, berbagai penanganan dan langkah yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Rohil dalam melaksanakan pencegahan dan penghapusan kemiskinan ekstra di Kabupaten Rohil," Ucap Bupati.

Sementara itu, Wakil Bupati Rohil H Sulaiman SS MH meminta seluruh pimpinan OPD untuk mencari formula serta bisa bekerja cepat dan tepat dan bersinergi diinternal OPD mulai dari Kasi, Kabid dan Sekretarisnya. Jangan sampai terjadi ketidakharmonisan di intern apalagi sampai menghambat program-program yang sudah ada.

Menurutnya, jika angka stunting tinggi, akan berpengaruh kepada besaran anggaran kesehatan serta dampaknya juga akan mengurangi tunjangan pegawai. Dan juga, masalah Stunting juga sering menjadi topik dalam debat calon Presiden hingga kepala daerah.

"Stunting adalah program inti pemerintah baik pusat hingga daerah. Saat ini angka Stunting kita 29% dan merupakan urutan terakhir. Rugi kita. Maka saya meminta OPD terkait serta camat dan kepala desa mari sama sama berkomitmen menurunkan stunting," imbaunya. (Adv/Aman)