Metropolis

Sebut Gubernur Riau Pikun, Politikus Golkar Minta Mendagri Sekolahkan Bupati Meranti

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Politikus Partai Golkar Riau Dr Adam SH MH turut mengomentari sikap Bupati Meranti M Adil yang dinilai terlalu lancang menyebut Gubernur Riau Syamsuar pikun. Hal ini kata Adam, sangat tidak etis mengingat Ketua DPD I Partai Golkar itu merupakan pemimpin Negeri Melayu.

Selaku anak jati Melayu, Adam tidak terima pernyataan Bupati Meranti tersebut yang dinilai telah merendahkan atau tidak menghargai budaya Melayu. Karena meski berbeda kepentingan, Bupati Meranti Adil, kata Adam, tidak seharusnya berkata lancang terhadap Gubernur Riau, yang merupakan perpanjangan tangan Presiden di provinsi.

"Iya. Pernyataan Bupati Adil yang sebut Pak Syamsuar itu pikun. Ini kesannya tak elok dikeluarkan pejabat daerah. Ini kan artinya terkesan tidak menghargai budaya Melayu. Pak Syamsuar itu pemimpin di negeri ini. Beliau wakil pusat di daerah," kata Adam, dalam keterangan resminya, malam tadi.

Lalu, terhadap penolakan Bupati Meranti M Adil terhadap agenda kunjungam kerja Gubernur Riau yang merupakan Datuk Seri Amanah Riau ke salahsatu BUMDes di Meranti, Adam pun mengecam penolakan tersebut. Hal tersebut dinilai Adam adalah bentuk pembangkangan kepala daerah terhadap perwakilan pusat di daerah, Gubernur.

"Kalaulah berita penolakan Pak Gubernur oleh Bupati Kepulauan Meranti itu benar, sungguh perbuatan tidak patut, sangat disayangkan," katanya.

Secara etika ketatanegaraan, Adam menilai, Bupati Meranti ini ambil keputusan yang tidak tepat terhadap penolakan tersebut. Yang pastinya merugikan masyarakat dan daerah Meranti.

"Apalagi kalau alasan menolaknya hanya berdasarkan tendensi pribadi yang tidak jelas. Sebagai pemimpin daerah, sikap itu tidak etis. Jika ada perbedaan politik, itu biasa. Dan dalam perbedaan politik, etikanya tentu ada," katanya.

Ketua DPD Golkar Kuansing ini tidak terima pemimpin di tanah Melayu ini dilecehkan dengan kata yang tidak semestinya keluar dari seorang bupati.

"Pak Syamsuar itu Gubernur di negeri Melayu. Hargailah beliau. Toh, Pak Gubernur setiap kunjungan, pasti ada bawa bantuan ke daerah dan masyarakat," tegas Ketua DPRD Kuansing itu.

Karena Bupati M Adil terkesan telah melecehkan Gubernur Riau sebagai perpanjangan tangan Presiden di daerah, Adam meminta agar Mendagri ikut turun tangan dan menyekolahkan Bupati Meranti jika terbukti melanggar aturan.

"Pak Syamsuar itu Gubernur Riau yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat di provinsi. Pemimpin di negeri Melayu. Bupati Meranti M Adil itu, tolong hargai budaya Melayu," tegas Adam.

Lalu, jika Bupati Meranti itu mau kritis terhadap kepemimpinan Gubernur Syamsuar yang merupakan Ketua DPD I Golkar Riau ini, disarankan Adam, kritisi kebijakannya dan jangan dicela pribadinya.

"Kalau mau kritis dengan kepimimpinan Syamsuar, kritisi kebijakannya. Dan kalau sudah tendensius seperti ini kepada Pak Syamsuar, saudara berhadapan dengan Golkar," tegas Adam mengakhiri.

Sebelumnya Bupati Kepulauan Meranti M Adil membantah menolak kedatangan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar. Namun saat dimintai komentarnya terkait heboh kabar penolakan tersebut Adil justru menyinggung soal janji politik Gubernur hingga menyebut Syamsuar sudah pikun.

"Semua warga negara bisa ke mana-mana kok. Gubernur datang kemari kok ditolak. Siapa yang nolak. Mengada-ngada lah. Dia bukan membatalkan acara itu, Syamsuar itu yang membatalkan janji kampanyenya itu ke Meranti," kata M Adil, kepada media, Kamis (13/10/2022).

Jangankan datang ke Meranti, kata M Adil, janji kampanyenya dibatalkan. Dulu, kata Adil, janji kampanyenya mau bantu Meranti, tapi itu dibatalkan dia. "Awak pula dibawa-bawa sama dia. Apa pula Gub takut sama Bupati. Bupati takut sama Gubernur itu baru betul," cakapnya dia.

"Aku menilainya pikun. Masa orang datang tak boleh. Mau datang silahkan, mau tidur silahkan. Sebanyak-banyaknya orang datang nggak ada dilarang, apalagi gubernur datang," kata M Adil.

Kata dia, kalau gubernur datang tentu bawak janji politiknya. Menurut dia, dulu banyak janji politik yang ingin diberikan ke Kepulauan Meranti.

"Katanya nak bangun jalan ini, jalan ini, semua mau dibangun dia," kata dia.

Ditanya apakah gubernur cuci tangan soal janji politiknya, Ia hanya menyebut Gubri Syamsuar sudah pikun. "Bukan, dia sudah pikun. Sudah pikun dia, sudah pikun," kata dia.***