DUMAI, RIAULINK.COM - Gerakan  vaksinasi Covid-19 di Kota Dumai merupakan hasil pencapaian tertinggi dibandingkan daerah kabupaten dan kota lain di Provinsi Riau.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir di sela kegiatan serbuan vaksinasi massal yang digelar Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai, di Sekretariat LAMR, Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Dumai Timur belum lama ini.

Hingga September 2021, dosis yang sudah digunakan mencapai 52 persen atau sebanyak 202.404 prang.

Dengan rincian, dosis pertama sebanyak 119.357 orang dan dosis dua sebanyak 81.729 orang termasuk dosis ketiga untuk tenaga kesehatan sebanyak 693 orang.

"Vaksinasi terus dikebut untuk membentuk herd immunity (kelompok kekebalan),"ungkap dia.

Ia tidak menampik, berdasarkan jumlah tersebut, sebagian vaksinasi dilakukan untuk kelompok usia 12 sampai 17 tahun atau pelajar, menurut dia memang tidak signifikan namun semangat pelajar untuk divaksin tidak kendor melainkan akan terus menggenjot gerakan vaksinasi.

"Insyaallah di akhir tahun 2021 ini, pencapaian target vaksinasi warga Dumai bisa mencapai 70 persen,"ucap Mimi lagi berharap.

Disampaikan dia lagi, vaksinasi yang dilakukan di Riau tergantung dari ketesediaan dan pengiriman vaksin dari pusat, namun demikian, bila kehabisan stok pemerintah langsung mengajukan permintaan penambahan.

” Alhamdulillah untuk Riau pendistribusian vaksin berjalan lancar dan proses vaksinasi terus berjalan dan animo masyarakat setiap waktu semakin meningkat,”katanya.

Senada disampaikan Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Riau, dr Priyo Kuncoro. Diterangkan dr Priyo hingga 7 September 2021 kemarin, warga Riau yang sudah divaksin baik dosis pertama maupun kedua sudah 42 persen atau sebanyak 1.886.969 orang dari total keseluruhan penduduk warga Riau sebanyak 6.394.087. 

"Sementara yang menjadi target warga Riau divaksin sebanyak 4.478.860 orang atau 80 persen,"ungkap dr Priyo.

Dengan jumlah 80 persen, maka akan  terbentuk pula kekebalan kelompok (Herd Immunity) sehingga angka penyebaran Covid-19 bisa ditekan. 

Selain itu, patokan lainnya adalah angka positif rate, di mana perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.

"Kita lihat tren positif Covid-19 di Provinsi Riau dengan positif terus menurun dari 31 persen di awal Agustus dan menurun sampai awal September menjadi 6 persen," optimisnya.

Dikatakan dia, Kota Duri, Kabupaten Bengkalis juga harus menjadi bagian dari Dumai. Duri harus diikutsertakan dalam kegiatan ini untuk  menciptakan kesehatan bersama.

"Masyarakat Duri harus diikutsertakan dalam kegiatan ini. Mudah-mudahan ini bisa jadi contoh di tempat lain antusias ini tetap dipertahankan sampaikan kepada saudara-saudara kita yang belum divaksin bahwa vaksin itu perlu untuk kita semua untuk kebaikan bersama,"sebut dia singkat.

Sementara itu Pj Sekretaris Daerah Kota Dumai, Syahrinaldi mengungkapkan jika Pemko Dumai sudah berbagai upaya melakukan penekanan angka penyebaran Covid-19. Salah satunya menggelar vaksinasi yang bekerjasama dengan unsur TNI dan Polri.

Pada pelaksanaannya, ia mengaku mengapresiasikan langkah TNI/Polri sehingga vaksinasi berjalan lancar.

"Kami juga salut kepada masyarakat penerima vaksin yang tetap tertib mengikuti semua tahapan vaksinasi sesuai dengan protokol kesehatan ketat. Karena bagaimana pun kesehatan itu tetap harus diterapkan dalam setiap kegiatan,"terangnya.

"Kita berharap dengan masyarakat mau mendukung program pemerintah (vaksinasi) dapat memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19,"ujar pria yang kerap disapa Ucok ini.

Ia juga mengatakan jika warga Dumai yang divaksinasi sudah mencapai 70 persen. Dirinya juga menginformasikan perkembangan kasus covid di Dumai, saat ini  kondisinya mulai melandai. 

"Memang masih ada beberapa pasien yang dirawat di RSUD Dumai, namun tak seluruhnya warga Dumai tetapi ada berasal dari kabupaten dan kota tetangga,"tutup dia.

Sumber : Khallila /  Editor : Mok