Pertama di Indonesia, RS Syafira Launching Khusus Ruangan Rawat Kecelakaan Kerja
PEKANBARU, RIAULINK.COM - Rumah Sakit (RS) Syafira Pekanbaru melaunching 'Ruangan Rawatan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja', dimana acara launching tersebut langsung dibuka oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi bapak H. Jonli S.sos. Msi yang bertempat di Ballrom Kartika Lt. 2, Rabu pagi (26/2/2020)
Turut hadir dalam acara launching tersebut Direktur RS Syafira dr. Rina Elfiani, Deputi Direktur Wilayah Sumbar Riau BPJS Ketenagakerjaan di wakili Asdep pelayanan bapak Sudarwoto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Drs. H. Muhammad Amin, M.Si, Pengurus IDI Wilayah Prov. Riau Dr.Achmad Yani, Pengurus IDI kota Pekanbaru, serta tamu undangan lainnya.
Direktur RS Syafira dr. Rina Elfiani dalam kesempatannya kepada wartawan RiauLink.com menjelaskan bahwa dibuatnya Ruangan Rawatan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja ini supaya terjadinya pelayanan terpadu.
"Disini kita (RS Syafira, red) menyediakan ruangan khusus untuk orang mengalami kecelakaan kerja dan tidak hanya itu, setelah pasien dinyatakan sembuh kita juga melakukan analisa layak kerja," ujar Direktur RS Syafira Rina Elfiani
Lebih lanjut, dijelaskannya bahwa dengan melakukan analisa tersebut, kita bisa mengetahui kondisi pasien layak atau tidak melakukan pekerjaannya seperti biasa.
- Anda Diabetes ? Ini Alternatif Nutrisi yang Tepat Untuk Dikonsumsi
- Kematian Akibat Kanker Kulit Meningkat Pesat Pada Pria
- Belum Capai Target, Pemberian Vaksin MR di Inhu Masih 56 Persen
- Sering Timbul Komedo di Hidung, Ternyata Ini Penyebabnya
- Dokter Bedah RSUD Puri Husada Tembilahan Hentikan Pelayanan, Ini Penjelasan Dirut RSUD PH
"Inilah salah satu unggulan layanan kami yang mungkin membedakan ditempat lain, bahwa pasien itu pada saat pulang kita berikan informasi untuk disampaikan kepada pemilik kerjanya atau badan usahanya pekerjaan seperti apa yang layak untuk kedepannya pekerja itu lakukan," jelas dr. Rina
Sedangkan untuk ruangan yang disiapkan pihak RS tersebut ada 3 kelas ruangan yaitu ruangan kelas 2, kelas 1, bahkan ruangan VIP.
"Dari 3 kelas tersebut memang secara regulasi untuk penjaminan dari BPJamSostek dikelas 2, tapi kita tetap menyiapkan kelas 1 maupun VIP untuk level-level tertentu ataupun memang permintaan hak pasien apabila dia ingin lebih dari kelas 2 dan disini kita ada total 16 bed," pungkas Direktur RS Syafira tersebut.
Dikatakan direktur RS tersebut bahwa alasan dibuatnya ruangan rawatan pusat layanan kecelakaan kerja itu karena pengalaman RS Syafira melihat bahwa kunjungan kecelakaan kerja tinggi ditempat mereka.
"Selain tingginya kunjungan pasien kecelakaan kerja dirumah sakit Syafira, kami juga melihat sering terjadinya konflik pada saat terakhir penyusaian santunan, itu sering kali terjadi konflik antara pemberi kerja dengan pekerja yang nantinya akan berimbas kerumah sakit, penilaian cacat itu kan dari medis makanya beranjak dari situ kami berpikir membuat inovasi baru," tutur dr. Rina Elfiani
Ditambahkannya, dirinya berharap program ini berjalan dengan lancar terus bisa membawa menjadi inovasi baru dibidang rumah sakit dan bisa membawa nama rumah sakit syafira di tingkat nasional.
"Mudah-mudahan tahun ini dengan hadirnya inovasi-inovasi ini bisa menambah nilai kami dan kami bisa ikut dalam Award BP JamSostek, setidaknya rumah sakit Syafira ini menjadi percontohan lah," Harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jonli S.sos. Msi saat diwawancarai mengatakan pemerintah daerah provinsi Riau menyambut baik bahwasannya rumah sakit syafira telah menyiapkan tempat layanan khusus tentang kecelakaan kerja.
"pemerintah daerah khususnya dinas tenaga kerja sangat bersyukur dan berterimakasih serta menyambut gembira atas disediakannya ruangan khusus kecelakaan kerja oleh RS Syafira, dan ini untuk pertama kalinya di Indonesia, ini menjadi semacam tempat rujukan yang terbaik," ucap Jonli dengan semangat.
"memang dirumah sakit lain juga sama, tetap mereka menerima rujukan yang dari kecelakaan kerja, tapi tidak ada semacam khusus ruangan seperti ini," sambungnya.
Dirinya juga menghimbau untuk pihak RS lain bisa mencontoh apa yang telah dilakukan RS Syafira.
"Bagi rumah sakit yang kira kira bisa meniru dan mencontoh seperti Rumah Sakit Syafira monggo dipersilahkan, dan tetap berhubungan dengan pihak Jam Sostek," Harap Plt Kadis Ketenagakerjaan. (Denni F)
Tulis Komentar