Ekonomi

10 Tahun, Balai Benih Ikan Pemkab Kuansing Tanpa Kegiatan

KUANSING, RIAULINK.COM-  Kepala Dinas Perikanan Kuansing Ir Febri Komara, M.Si., menjelaskan, Balai Benih Ikan (BBI) yang terletak di Desa Marsawah Kecamatan Sentajo Raya merupakan bagian dari Unit Pengelolaan Teknis Dinas (UPTD) Perikanan Kuansing.

UPTD tersebut dikelola oleh seorang Kepala dan lima orang tenaga harian lepas (THL). Diakui Febri, hampir 10 tahun, kegiatan di UPTD minim, hanya ada operasional rutin, ini imbas dari  rasionalisasi anggaran  di Dinas Perikanan sejak beberapa tahun belakangan. Dana rutin UPTD tahun 2018 hanya sebesar Rp92 juta," ucap Febri Komara saat di temui awak media Riau link.com di ruang kerja nya Selasa (16/7/2019).

Alokasi dana rutin UPTD itu, digunakan untuk honor lima orang tenaga harian lepas,  untuk alat dan bahan perlengkapan pembersihan lokasi. Sedang kan kegiatan diluar itu, seperti rehap bangunan dan kolom dan peningkatan sarana dan prasarana lainnya hingga saat ini masih belum disetujui penganggarannya. 

"Sudah hampir 10 tahun tidak ada kegiatan di luar dana rutin. Tiap tahun sudah diusul melalui dana APBD Kuansing, namun selalu tidak terakomodir saat penganggaran. Seperti kondisi bangunan hactery pembenihan ikan sekarang rusak berat, belum bisa kita rehab, perbaikan tanggul kolom yang jebol, dan penggalian kolam akibat pendangkalan masih terkendala anggaran," ungkap Febri yang saat itu di dampingi oleh Kabid Budidaya Eka Satria di ruang kerjanya.

Selanjutnya Febri, mengungkapkan, kolom ikan yang ada saat ini berjumlah 30  unit kolom, dengan ukuran bervariasi, namun dari jumlah itu, hanya 15 unit kolom yang masih dapat di gunakan, separuhnya tidak layak karena dalam kondisi rusak berat.

"Saat ini kolom yang ada itu di gunakan untuk kolom indukan dan kolom pendederan benih," katanya.

Dijelaskannya, induk ikan nila saat ini ada sekitar 400 ekor, jantan 150 dan betina 250 ekor, dari  indukan itu diperkirakan hanya memproduksi sekitar 25 ribu sampai 30 ribu per bulan, masih belum maksimal hasilnya, karena indukannya sudah banyak yang berumur tua.

"Tahun 2018 dana rutin di anggarkan  untuk UPTD BBI Teso sebesar  Rp92 juta, sedangkan untuk tahun 2019 sudah kita usulkan, dan Alhamdulillah disetujui sebesar Rp 114 juta," ucapnya mengakhiri. (SI)