Budaya

'Eksistensi' Suku Laut Riau Kenalkan Diri Melalui Batik

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Presiden Bangsa Orang Suku Laut Sedunia, Haryono menyampaikan bahwa masyarakat Suku Laut yang berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau akan memperkenalkan Suku Laut kepada masyarakat luas melalui wadah batik.

Ia menerangkan, terdapat 30 motif batik Suku Laut yang nantinya akan diresmikan secara langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Edhy Prabowo pada akhir November mendatang.

"Kita sudah koordinasi dengan Menteri KKP dan pak menteri sangat antusias terhadap rencana peluncuran batik itu," katanya.

Haryono mengungkapkan, motif batik Suku Laut ini mempunyai filosofi terkait kehidupan orang laut terdahulu dan orang laut hari ini yang diceritakan melalui batik tulis dengan ciri khas berwarna biru yang melambangkan laut dan berkaitan dengan laut tentunya.

Ia menerangkan, ada banyak cerita yang disampaikan melalui batik tulis itu, ada perahu orang laut masa lalu, ada bintang laut, ada jangkar, ada kerang dan ciri khas lainnya.

Dimana filosofinya perahu menjadi rumah utama orang Suku Laut masa dahulu, bintang laut sebagai diri orang laut, gambar kerang sebagai makanan orang laut, gambar jangkar sebagai lambang terhenti, pertahanan dan sebagainya.

"Batik itu bercerita sebenarnya tentang kehidupan Suku Laut bagaimana kehidupannya" tuturnya.

Haryono menyebutkan, saat ini batik tulis yang dibuat Suku Laut masih diproduksi secara terbatas yang masih bergabung dengan Batik Seroja Pekanbaru.

"Karenakan kalau membatik butuh tempat, jadi karena keterbatasan makanya kita gabung dulu dengan Batik Seroja," ucapnya.

Presiden Bangsa Orang Suku Laut seDunia asal Riau ini menuturkan, pihaknya juga telah menemui Gubernur Riau (Gubri) untuk menyampaikan niat baik memperkenalkan Suku Laut Riau melalui batik.

Menurutnya, Gubri sangat mendukung dan juga tertarik untuk memperkenalkan Suku Laut ke kancah Internasional melalui batik yang bisa digunakan oleh seluruh generasi.

Ia menuturkan, nantinya saat peluncuran batik tersebut juga akan dilakukan pelelangan batik Suku Laut, dimana hasil lelangnya akan diserahkan ke tim yang sudah membatik dan sebagian lagi akan diserahkan ke orang Suku Laut yang terdampak Covid19.

"Kita melihat Covid-19 ini imbasnya global, orang laut makin susah jadi kita bantu melalui batik yang sudah ada sejak awal 2020 cuma karena Covid-19 terhenti baru kita luncurkan nanti," tuturnya.

Haryono berharap kedepannya batik Suku Laut ini semakin dikenal masyarakat luas dan tentunya juga menjadikan Suku Laut sebagai suku yang semakin dikenal oleh orang banyak.

"Tema yang kita angkat melalui batik ini mensejahterakan orang laut melalui batik," tutupnya.(mc)