Penetapan Status PDP Covid-19 Terhadap Pasien yang Meninggal Dunia Disesalkan Pihak Keluarga
PELALAWAN, RIAULINK.COM - Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Pelalawan meninggal dunia di Rumah Sakit Dr Arifin Ahmad Pekanbaru, Selasa (14/04/2020) dan telah dikebumikan sesuai protokol pemakaman Covid-19 di Pemakamam Umum Palas, Kecamatan Rumbai Pekanbaru Riau.
Dari keterangan Kepala Dinas Kesehatan yang juga juru bicara penanganan Covid-19 Kabupaten Pelalawan, Asril MKes, pemakaman pasien berinisial CN (57) yang beralamat di Jalan Raja Pangkalan Kerinci sudah sesuai dengan protokol Covid-19 dikarenakan pasien saat ini sudah berstatus PDP.
"Protokol penggelaran jenazah corona diberlakukan lantaran alhmarhum sudah berstatus PDP dan terindikasi Covid-19 meskipun yang bersangkutan belum tentu terjangkit virus mematikan itu. Kita masih menunggu hasil Swap dari laboratorium Kementrian Kesehatan", terangnya Asril.
Namun, pihak keluarga pasien yang meninggal dunia sangat menyayangkan penetapan status PDP kepada Almarhum tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
"Kita sangat kecewa dan menyayangkan atas status PDP terhadap almarhum. Kenapa kita sebagai pihak keluarga tidak pernah diberitahukan oleh pihak gugus tugas penanganan covid-19 terlebih dahulu kalau almarhum terindikasi corona", ungkap Ujang selaku perwakilan keluarga almarhum kepada riaulink.com, Rabu (15/04/2020).
- Keluarga Korban Lion Air JT 610 Layangkan Surat Tuntutan Terbuka, Inilah Isinya
- Palembang Jadi Tuan Rumah Konferensi Pariwisata 11 Negara
- Ahmad Dhani Dituntut 2 Tahun Penjara, Dul Jaelani Minta Keadilan Buat Ayahnya
- Waduh,,, Ratusan Napi di Lapas Banda Aceh Kabur
- Gubernur Sumbar Sisipkan Aturan LGBT dalam Perda Ketahanan Keluarga
Ujang mengungkapan penetapan status PDP terhadap almarhum diketahui melalui berita di media online seusai almarhum dikebumikan.
"Itu yang kita sesalkan, kenapa status PDP baru dikeluarkan setelah almarhum dikebumikan. Itupun kita ketahui dari berita-berita di media online", sesalnya.
Ia menambahkan, sejak diberitakan status almarhum sebagai PDP, pihak keluarga saat ini dalam kecemasan. Mereka merasa cemas kalau hasil Swap nanti ternyata memang positif corona.
"Tentu kami cemas karena kami anak beranak setiap hari selalu kontak dengan almarhum sebelum meninggal dunia. Belum lagi masyarakat sekitar yang akan mengucilkan keluarga mereka seandainya memang positif corona", katanya.
Diceritakan ujang, sebelum meninggal almarhum diketahui sudah mengidap beberapa penyakit seperti jantung, asma dan gagal ginjal. Penyakit tersebut sudah diidap almarhum jauh sebelum wabah corona ini datang.
Almarhum sempat dirawat di RS Amelia Medika Pangkalan Kerinci dua hari dan kemudian dirujuk ke RS Arifin Ahmad Pekanbaru. Selama dalam perawatan dikedua rumah sakit tersebut, tidak pernah ada tindakan sebagaimana penanganan covid-19.
"Dikedua rumah sakit tersebut almarhum dirawat sebagaimana pasien umum lainnya. Tidak ada perlakuan khusus sebagaimana pasien Covid-19. Namun ketika pemakaman memang ada protokol penanganan covid-19 tapi pihak keluarga masih diperbolehkan mengantar almarhum sampai dikebumikan", pungkasnya. (As)
Tulis Komentar