Pertama Kali, Arab Saudi Dikecam di Dewan HAM PBB Soal Khashoggi
RIAULINK.COM - Arab Saudi akan dikecam untuk pertama kalinya di Dewan HAM PBB atas catatan hitam pelanggaran HAM, khususnya atas penahanan para aktivis hak-hak perempuan dan pembunuhan brutal wartawan kawakan Saudi, Jamal Khashoggi di Turki.
Dalam pernyataan bersama yang akan dibacakan pada Kamis (7/3) besok, negara-negara Eropa akan mendesak Saudi untuk membebaskan para aktivis yang ditahan dan bekerja sama dalam penyelidikan yang dipimpin PBB atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
Menurut para diplomat dan aktivis seperti dilansir media Reuters, Rabu (6/3/2019), ini akan menjadi kecaman pertama bagi Saudi di Dewan HAM PBB.
Inisiatif untuk menyampaikan kecaman tersebut dipimpin oleh Islandia, yang mendapatkan dukungan dari negara-negara Eropa dan kemungkinan para delegasi dari wilayah lainnya. Saudi diketahui sebagai salah satu negara anggota Dewan HAM PBB yang beranggotakan 47 negara.
"Kami percaya bahwa anggota Dewan memiliki tanggung jawab khusus untuk memimpin dengan memberi contoh dan menempatkan dalam agenda Dewan isu-isu hak asasi manusia yang membutuhkan perhatian kolektif kami," kata seorang diplomat Islandia kepada Reuters.
- Harga Minyak Dunia Turun Pertanda Ekonomi Dunia Sedang Bermasalah
- Khabib Tantang McGregor Tanding Ulang di Arena Tinju
- Pertemuan dengan Negara OKI, Indonesia Harap Perluas Ekspor
- Jokowi: Tujuh Unicorn ASEAN Empat dari Indonesia
- Donal Trump Tegaskan 'Setia' ke Saudi Meski Ada Kasus Pembunuhan Khashoggi
Kelompok HAM, Human Rights Watch (HRW) menyambut langkah Dewan HAM PBB tersebut. HRW menyatakan, negara-negara anggota Dewan HAM PBB harus mendesak Saudi bekerja sama dalam penyelidikan pembunuhan Khashoggi, berhenti menargetkan aktivis, jurnalis dan membebaskan orang-orang yang ditahan secara keliru.
"Tak ada negara yang di atas hukum," tegas John Fisher, Direktur HRW untuk Jenewa, Swiss.
Tulis Komentar