RIAULINK.COM - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengeluhkan masa kampanye yang hanya diberi waktu selama 75 hari. Menurutnya, untuk meraup suara di Indonesia yang disebutnya luas, 75 hari tak cukup baginya.

"Saya tadi berkelakar sekaligus mengingatkan kita semua, Indonesia itu luas, tidak cukup dengan darat saja, dan pemilih kita besar. Berusaha mendapatkan 1 persen saja memenangkan 2 juta suara, sedangkan kampanye 75 hari saja. Tidak cukup," kata AHY, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

AHY menyebut hingga kini Demokrat menangkap suara di lapangan yang diklaimnya menginginkan perubahan. Perubahan yang dimaksud yakni dari sektor ekonomi hingga hukum.

"Fakta di lapangan, semakin banyak yang ingin perubahan. Bukan hanya sekadar perubahan ganti presiden, bukan. Kalau hanya itu ya itulah regularitas setiap pemilu. Tapi perubahan dan perbaikan yang mendasar, fundamental. Isu ekonomi, kesejahteraan, hukum, dan kebebasan sipil. Itu semua yang harus kita perbaiki," ujarnya.

Selanjutnya, AHY menegaskan bahwa Koalisi Perubahan semakin solid. Dia menyebut Demokrat bersama NasDem dan PKS akan segera mengumumkan cawapres dari Anies Baswedan.

"Jadi insyaallah kalau kita semakin solid, semakin bisa segera menyatakan bahwa tiga partai ini siap mengusung pasangan yang juga siap bertempur dalam pilpres nanti rasanya jauh lebih baik. dan kita bisa bekerja dengan lebih giat lagi dan lebih terukur," katanya.

"Kami sepakat bahwa pemilu yang insyaallah akan digelar 14 Februari 2024 bukan sekadar sebuah regularitas, bukan hanya event pemilihan setiap 5 tahun sekali, tetapi sebuah penggal sejarah yang amat penting untuk kita harus siapkan dan menangkan bersama. Dan itu harus dilakukan segera," sambungnya.

Sumber : Detik.com /