Israel Gelar Rapat Kabinet di Terowongan Masjid Al-Aqsa
RIAULINK.COM - Pemerintah penjajah Israel menggelar rapat kabinet pada Minggu (21/5) di terowongan bawah Masjid Al-Aqsa. Ini sebagai upaya mereka menunjukkan kedaulatan negara Zionis terhadap kota Yerusalem yang diduduki dan tempat-tempat sucinya.
Terowongan tersebut berada di bawah Tembok Al-Buraq (Tembok Barat) Masjid Al-Aqsa.
Menurut laporan surat kabar Israel, Maariv, dalam rapat tersebut kabinet menyetujui anggaran besar USD17 juta dan sejumlah proyek Yahudisasi untuk Yerusalem.
Anggaran dan proyek tersebut bertujuan untuk memperbanyak terowongan yang digali di bawah Masjid Al-Aqsa, yang dapat memperburuk struktur bangunan bersejarah tersebut, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (23/5).
"Berulang kali, kawan-kawan saya dan saya dipaksa untuk menangkis tekanan internasional pada pihak orang-orang yang ingin memecah Yerusalem lagi," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu seperti dikutip AFP.
- Harga Minyak Dunia Turun Pertanda Ekonomi Dunia Sedang Bermasalah
- Khabib Tantang McGregor Tanding Ulang di Arena Tinju
- Pertemuan dengan Negara OKI, Indonesia Harap Perluas Ekspor
- Jokowi: Tujuh Unicorn ASEAN Empat dari Indonesia
- Donal Trump Tegaskan 'Setia' ke Saudi Meski Ada Kasus Pembunuhan Khashoggi
"Beberapa hari lalu, Abu Mazen (Presiden Palestina Mahmoud Abbas) mengatakan orang Yahudi tidak punya keterkaitan ke Yerusalem dan Al-Haram (Al-Aqsa), karena itu, saya mengatakan padanya bahwa kita menggelar rapat hari ini di bawah Yerusalem dan Haram-nya," lanjut Netanyahu.
Faksi-faksi Palestina dan Otoritas Palestina mengecam keras rapat kabinet tersebut, yang berlangsung pertama kali di bawah Masjid Al-Aqsa sejak 2017.
"Ini adalah eskalasi berbahaya perang agama yang dilancarkan penjajah Israel terhadap kota suci Yerusalem," jelas juru bicara Hamas, Hazem Qasem.
Penasihat Mahmoud Abbas bidang Urusan Yerusalem, Ahmed Ruwaidi mengatakan pemerintah Israel ingin memperkuat kedaultannya di Yerusalem Timur dan menyampaikan narasi palsu dengan mengorbankan realitas sejarah wilayah tersebut.
Ruwaidi menambahkan, rapat kabinet tersebut mempromosikan proyek-proyek yang ditujukan untuk pengusirann paksa penduduk asli Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan di Yerusalem.
Tulis Komentar