Peristiwa

Pelaku Tawuran di Dumai Dihukum Mencuci Kaki Emaknya

DUMAI, RIAULINK.COM - Jajaran Polres Dumai, Riau mengamankan sejumlah pelajar yang terlibat aksi tawuran. Saat beraksi pada Kamis (30/3), sejumlah pelaku sempat melempari Polisi yang patroli. 

Para pelaku yang masih anak-anak itu dihukum mencuci kaki dan minta maaf pada ibunya. Sehingga diharapkan bisa menyentuh hati para pelaku tawuran tersebut dan tak lagi mengulanginya. 

Kapolres Dumai AKBP Nurhadi menyebut sanksi itu diberlakukan sebagai efek jera. 

"Ada lima pelajar yang diduga terlibat aksi tawuran dibimbing untuk meminta maaf kepada orang tua masing-masing. Orang tua mereka ini sengaja dihadirkan untuk menjemput," kata Kapolres Dumai, Jumat (31/3/2023).

Setelah orang tuanya datang, Nurhadi pun memerintahkan kelimanya untuk mencuci kaki orang tua, bersujud di kaki dan minta maaf terkait perilaku yang telah dilakukan. 

"Saat proses meminta maaf itulah suasana haru menyelimuti lobi utama Polres Dumai," ujar Nurhadi. 

Nurhadi menyebut tindakan itu sebagai aksi cepat Polres Dumai dalam merespon dan menindaklanjuti keluhan warga. Terutama maraknya aksi tawuran antar remaja dikawasan Kelurahan Bumi Ayu.

“Lima pelajar yang berusia 12 hingga 17 tahun yang diduga akan melaksanakan aksi tawuran. Saat diamankan mereka bersembunyi disemak-semak di depan Kampus STIA Lancang Kuning setelah menganggu personil Polres Dumai yang sedang melaksanakan patroli dengan melempari batu,” kata Kapolres.

Setelah memanggil orang tua, Kapolres berharap akan timbul efek jera kepada para pelaku. Sebab, tawuran dapat berbahaya bagi dirinya dan orang lain yang melintas.

“Diharapkan dapat memberikan efek jera sehingga tidak terlibat aksi tawuran dan menjadi anak yang penurut ataupun berbakti kepada orang tua. Tidak lagi buat orang tua kecewa dan bersedih,” katanya.

Sementara kepada para orangtua, Kapolres menghimbau agar dapat mengawasi anak-anaknya. Khususnya terkait pergaulan di bulan suci Ramadan. 

“Dibulan yang suci ini, mari bersama kita jadikan Bulan Ramadhan menjadi ladang pahala,” tutup Nurhadi.