Sejak Kapan Manusia Bisa Berenang? Ini Jawaban Ilmuwan
RIAULINK.COM - Manusia paling awal di Bumi ini telah memiliki kemampuan berenang. Neanderthals yang hidup di Italia sekitar 100.000 tahun lalu berenang dengan percaya diri.
Tulang telinganya menunjukkan mereka menderita infeksi telinga atau swimmer's ear (Otitis eksterna:infeksi saluran telinga luar) karena menyelam 3–4 meter untuk mengambil kulit kerang. Kulit kerang ini mereka gunakan untuk membuat perkakas atau peralatan.
Selama Zaman Es besar terakhir 23.000 tahun yang lalu, ketika gletser mencapai selatan ke Inggris, Jerman utara, Polandia, dan Rusia utara, tidak ada aktivitas berenang atau ditinggalkan. Selama puluhan ribu tahun berikutnya, orang tidak berenang. Demikian dikutip dari laman Phys.org, Kamis (29/12).
Menurut pemaparan Karen Eva Carr dari Departemen Sejarah Portland State University, di seluruh benua Eurasia, orang-orang beralih ke aktivitas bertani gandum dan jawawut (millet) sebagai bahan membuat roti, dan mulai mengurangi konsumsi ikan. Kulit populasi ini lebih terang secara genetis. Beberapa dari orang kulit putih berkulit lebih terang ini kemudian bermigrasi ke selatan. Keturunan mereka yaitu orang Yunani, Romawi, Scythia, dan Iran tetap tidak melakukan aktivitas berenang hingga akhir Zaman Perunggu.
Ribuan tahun berlalu, ditemukan lukisan batu di Tassili n' Ajjer di Aljazair selatan yang menunjukkan penggambaran orang-orang yang bergerak dalam posisi horizontal dengan tangan terentang. Kemungkinan besar mereka sedang berenang.
- Harga Minyak Dunia Turun Pertanda Ekonomi Dunia Sedang Bermasalah
- Khabib Tantang McGregor Tanding Ulang di Arena Tinju
- Pertemuan dengan Negara OKI, Indonesia Harap Perluas Ekspor
- Jokowi: Tujuh Unicorn ASEAN Empat dari Indonesia
- Donal Trump Tegaskan 'Setia' ke Saudi Meski Ada Kasus Pembunuhan Khashoggi
Pada 8000 Sebelum Masehi (SM), di Gua Perenang di Mesir barat, ditemukan lukisan merah kecil orang berenang.
5000 tahun berlalu, teks serta gambar hieroglif Mesir penuh dengan representasi berenang. Raja-raja Mesir berenang, begitu pula orang Mesir yang malang. Banyak gadis dan perempuan Mesir berenang, dan sangat mungkin Cleopatra berenang. Mark Antony juga bisa berenang.
Berenang merupakan hal yang umum di seluruh benua Afrika, dan cerita tentang berenang ditemukan dalam dongeng tradisional. Dalam cerita Ethiopia tentang "Dua Istri yang Cemburu", bayi kembar yang dibuang ke sungai dengan cepat diselamatkan oleh para perenang.
Overarm adalah gaya renang tertua yang digambarkan. Dalam gambar orang Mesir, Het, dan Yunani awal serta Romawi, orang-orang ditampilkan berenang, berganti-ganti lengan, dan terkadang menggunakan tendangan mengepak dengan kaki lurus, gerakan yang sama yang secara rutin diajarkan di Australia.
Perenang Yunani dan Romawi tidak diperlihatkan memasukkan wajah mereka ke dalam air, dan gaya dada tidak ada dalam citra dan cerita kuno. Hanya dalam Phaedrus Plato disebutkan tentang gaya punggung.
Bangsa Asyur adalah yang kemungkinan menciptakan perangkat pengapungan paling awal, biasanya menggunakan mussuk yang terbuat dari kulit kambing untuk membantu mereka tetap bertahan di sungai yang mengalir deras di Suriah timur dan Irak utara.
Eurasia Kuno
Di Eurasia kuno, berenang dikaitkan dengan banyak mitos yang bertentangan tentang superioritas ras. Pada abad pertama SM misalnya, penulis China Utara mengasosiasikan keakraban masyarakat China Selatan dengan berenang di laut dan makan ikan dengan warna kulit mereka yang lebih gelap.
China Utara adalah bagian dari "zona" non-perenang Eurasia utara, dan bagi non-perenang di belahan bumi utara ini, air dianggap suci, berbahaya, terkadang ajaib, dan tidak boleh tercemar oleh tubuh manusia.
Sejarawan Yunani Herodotus mengatakan, orang Persia sangat berhati-hati dengan "tidak pernah buang air kecil atau meludah ke sungai, atau bahkan mencuci tangan di sungai; atau membiarkan orang lain melakukannya; sebaliknya, mereka sangat menghormati sungai."
Perempuan Yunani dan Romawi yang lebih kaya terkadang mulai berenang. Cicit perempuan Augustus, Agripper the Younger, adalah perenang yang tangguh. Ketika dia ditikam selama upaya pembunuhan terhadap putranya, dia melarikan diri dengan berenang menyeberangi danau, penyerangnya tidak dapat mengikuti.
Di seluruh Eropa dan Asia utara, di Mesopotamia (Suriah, Irak, dan Kuwait) dan Asia Barat Daya, orang tidak berenang, takut pada air, dan pada makhluk laut dan danau.
Tulis Komentar