Pasca Banjir: Warga Rohul Keluhkan Air PAM Mati, Hingga Berharap Relokasi
ROHUL, RIAULINK.COM - Banjir yang yang melanda 2 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Rambah sudah mulai surut. Warga yang tempat tinggalnya kebanjiran mulai membersihkan sampah dan material lumpur dari dalam rumah.
Banjir yang terjadi Sabtu (1/1/2022) kemarin tercatat telah merendam 1.136 rumah. Rinciannya, di Kelurahan Pasir Pengaraian 279 KK, Desa Babussalam 452 KK, dan Desa Pematang Berangan 405 KK.
Banjir diakibatkan meluapnya sungai Batang Lubuh dampak terjadinya banjir bandang di hulu sungai tersebut, tepatnya di Desa Panarik, Kecamatan Batang Lubuh Sutam, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara.
Bersih-bersih rumah dari sampah dan material lumpur kini dilakukan warga yang rumahnya terendam banjir. Warga mengaku sejumlah barang elektronik mereka rusak serta lemari kayu keropos lantaran terendam banjir.
Meski tidak separah banjir yang terjadi seminggu lalu, warga mengaku banjir yang terjadi Sabtu kemarin cukup merepotkan mereka. Pasalnya, banjir membawa banyak lumpur dan sampah.
- Alamak...Hanya karena Dilarang Naik Motor, Siswi SMP Akhiri Hidupnya Dengan Seutas Tali
- Pakai Tepung untuk Perayaan Ulang Tahun, 12 Mahasiswa Alami Hal Tragis
- Warga Selat Panjang Heboh Usai Temukan Sesosok Mayat Dibawah Warung Kopi
- Seorang Warga Inhil Ditemukan Tewas Didalam Hutan Saat Mengambil Kayu
- Ada Duit 2.600 Ringgit di Dalam Celana Dalam Mayat yang Ditemukan Dekat Selat Melaka
"Tinggi banjirnya kemarin 2 meter, setelah kembali mengungsi dari rumah anak saya, wah lumpurnya luar biasa, tingginya sampai semata kaki," cakap Warga Desa Babussalam, Syahna Wati, Ahad (2/1/2022).
Syhanawati mengaku jika daerah tempat tinggalnya memang daerah langganan banjir. Ia juga mengaku bersedia jika suatu saat pemerintah merelokasi rumahnya ke tempat yang aman dari banjir.
"Kalau dipindahkan pemerintah saya mau, tapi kan saya ini orang yang tak mampu," ujarnya.
Selain di Desa Babusalam, bersih-bersih rumah juga dilakukan warga di Desa Pematang Berangan. Seperti di Desa Babusalam, warga Pematang Berangan juga mengeluhkan tebalnya lumpur yang mengendap di rumah.
Warga juga mengaku kesulitan membersihkan Lumpur, karena air PAM yang menjadi sumber air bersih di rumah warga juga ikut mati.
"Apalagi air PAM mati pak, susah kami membersihkan rumah. Pakai air sisa banjir, kondisinya kotor tak mungkin dipakai untuk bersihkan rumah," ujar salah seorang warga, Andi.
Andi berahap pemerintah kabupaten Rokan Hulu segera menyalurkan bantuan, khususnya air bersih.
Tulis Komentar