Olahraga

Polisi Minta Sampel DNA Cristiano Ronaldo Terkait Tuduhan Perkosaan

cristiano ronaldo

RIAULINK.com - Kepolisian Las Vegas meminta Cristiano Ronaldo untuk memberikan sampel DNA-nya untuk melengkapi penyelidikan yang mereka lakukan terhadap bintang Juventus itu atas laporan pemerkosaan yang dilayangkan Kathryn Mayorga.

Peter S. Christiansen, pengacara Ronaldo, mengatakan bahwa permintaan itu adalah hal yang sangat wajar.

Media Wall Street Journal mengatakan bahwa perintah itu dikirimkan ke pengadilan di Italia.

Ronaldo sudah membantah melakukan apa yang dituduhkan Kathryn Mayorga, yang disebut terjadi di Hotel Las Vegas hotel di tahun 2009.

"Ronaldo konsisten dengan pengakuannya bahwa apa yang terjadi di Las Vegas pada tahun 2019 adalah konsensual. Jadi, tidak mengejutkan bahwa sampel DNA-nya akan diminta oleh pihak kepolisian," kata Christiansen.

Majalah Jerman, Der Spiegel, yang pertama kali menayangkan artikel tentang tuduhan Mayorga kepada Ronaldo in Oktober, mengatakan Mayorga sudah melaporkan kasus itu ke kepolisian Las Vegas, tidak lama setelah dugaan tindak pemerkosaan terjadi.

Der Spiegel melaporkan bahwa di tahun 2010, Mayorga dan Ronaldo sepakat untuk menyelesaikan masalah itu melalui kesepakatan di luar jalur pengadilan. Saat itu, Ronaldo membayar $375.000 (Rp 5,2 milyar) kepada Mayorga, dengan ketentuan dia tidak boleh mempublikasikan kasus itu.

Pengacara Ronaldo tidak membantah klaim pihak Mayorga terkait perjanjian itu, tapi katanya "alasan mengapa dia membuat perjanjian itu sudah `didistorsi`".

Dia menambahkan :"Perjanjian ini tidak berarti pengakuan atas kesalahan."

Pengacara Mayorga mengatakan kliennya terinspirasi oleh gerakan #MeToo dan ia menggugat Ronaldo di AS.

Ronaldo bersama pacarnya, Georgina Rodriguez (kiri), anaknya Cristiano Ronaldo Jr, dan kakanya Katia (kanan) dalam upacara di Zurich. - Reuters

Ronaldo pindah ke Juventus dari Real Madrid setelah klub itu membayarnya £99,2 juta (Rp 1,7 triliun) pada bulan Juli tahun lalu. Dia memenangkan penghargaan Ballon d`Or di tahun 2008, 2013, 2014, 2016 dan 2017.

Pemain berdarah Portugal ini sebelumnya mengatakan tuduhan itu sebagai `berita bohong` dan pada bulan Oktober lalu, dia membantah tuduhan itu di akun Twitternya.

Pengacara Ronaldo mengatakan dokumen yang dipakai Der Spiegel sebagai bahan tulisannya `fiktif`. Namun, Der Spiegel mengatakan bahwa mereka tidak menemukan alasan untuk meragukan materi yang digunakan untuk bahan tulisan mereka.