Hukrim

Sindikat Narkoba 15 Kg Jerat Oknum Polisi dan Politisi Golkar

RIAULINK.com - Sindikat pengedar narkoba internasional yang melibatkan warga negara asing, oknum polisi dan politisi Golkar berhasil diungkap Satuan Narkoba Polres Tanjung Balai. Dalam operasi ini, disita narkoba jenis sabu-sabu seberat 15 kilogram.

Pengungkapan ini dilakukan lewat rangkaian operasi yang berhasil menangkap tiga orang tersangka yakni Dicky Purwanto (30) warga Dusun I Desa Sipaku area, Kecamatan Simpang Empat, Asahan; Nur Famizal bin Ramdan (23) warga Jalan Teratai Sungai Kajang Baru, Tanjung Karang, Selangor, Malaysia dan Agus alias Agusyanto (36) warga Jalan Mayor Umar Damanik, Kelurahan Pantai Burung, Tanjung Balai.

Informasi yang diperoleh menyebutkan Dicky Purwanto merupakan oknum anggota Polri berpangkat Brigadir yang bertugas di Polres Tanjung Balai. Sedangkan Agusyanto adalah Ketua Golkar Kecamatan Tanjung Balai Selatan.

Keduanya ditangkap pada Selasa (18/12) saat membawa 15 kg sabu yang diduga berasal dari China. 
Selain mengamankan 15 bungkus sabu yang dikemas dalam plastik merk Guanyinwanujarnya. . gas juga berhasil mengamankan barang bukti lainnya seperti 1 unit mobil Suzuki Vitara Putih BK 1686 SA, 1 unit Mobil Toyota Innova Hitam BK 1565 TW, 3 buah tas ransel dan 4 handphone berbagai merk.

Kapolres Tanjung Balai AKBP Irfan Rifai membenarkan operasi tersebut. Pihak Polres Tanjung Balai rencananya akan memberikan keterangan lengkap terkait penangkapan tersebut pada siang ini.

"Iya benar, siang nanti kita akan paparkan kasusnya," katanya, seperti dikutip RMOL.co, Kamis (20/12).

Terkait status Agusyanto sebagai Ketua Golkar Kecamatan Tanjung Balai Selatan juga dibenarkan oleh  Ketua DPD Golkar Tanjung Balai

"Ya benar, saya sudah langsung perintahkan sekretaris untuk mengambil tindakan. Kita akan langsung plt kan dulu," ujar Syahrial.

Ia menegaskan, Golkar selalu tegas terhadap seluruh kader yang terlibat pelanggaran hukum, apalagi narkoba. Karenanya, mereka tidak akan mentolerir bentuk-bentuk keterlibatan kader dengan kasus-kasus tersebut.

"Itu sudah menjadi komitmen partai," ujarnya