Hukrim

Modus Janjian Ngopi, Ternyata Pemuda 21 Tahun Ini Malah Dikeroyok

Ilustrasi pengeroyokan

RIAULINK.com - Nur Rahmat (21), pemuda yang bekerja sebagai resepsionis di penginapan menjadi korban pengeroyokan. Tubuhnya babak belur.

Belum jelas apa motif pengeroyokan tersebut. Yang jelas, polisi belum berhasil menangkap para pelaku.

Cerita berawal saat Rahmat mendapat pesan pendek dari Fery, temannya, pada Jumat malam (30/11). Fery ingin mengajak ngopi Rahmat.

Keduanya sudah lama saling kenal. Fery lantas mendatangi tempat kerja korban di Jalan Yos Sudarso, Sidoarjo Kota, pada pukul 23.00.

Fery ternyata tidak datang sendiri. Dia ditemani Angga dan Riki. ''Mereka sempat mengajak korban ngobrol di tempat parkir," kata Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris.

Saat ngobrol, mendadak korban diserang. Riki dan Angga menghajarnya. Rahmat bahkan terjungkal.

Beberapa saat setelah melakukan penganiayaan, para pelaku kabur. Fery yang tidak ikut mengeroyok juga meninggalkan lokasi.

Rahmat tidak terima. Dia melaporkan penganiayaan itu ke Polresta Sidoarjo. Setelah mendapat aduan dari korban, petugas langsung mendatangi lokasi. Mereka juga menyisir jalan di sekitarnya.

Namun, para pelaku sudah tidak terlihat. Motif penganiayaan, kata Harris, belum jelas. Hanya, dugaannya mengarah pada dendam pribadi.

"Alasan pengeroyokan akan terungkap kalau pelakunya tertangkap," katanya.

Yang pasti, lanjut dia, korban tidak asing dengan para pelaku. Rahmat mengenal mereka. Meski tidak terlalu akrab.

Riki, salah seorang pelaku, disebut tinggal di Desa Ketegan, Taman. Nah, pelaku lainnya dikabarkan tinggal di Candi.

Singgih, teman korban, membenarkan adanya pengeroyokan itu. Meski begitu, Singgih tidak tahu masalah yang dialami teman kerjanya itu.

Dia juga tidak mengenal para pelaku. Usia mereka masih muda, 20 tahunan. "Rahmat belum masuk kerja sejak kejadian," jelasnya.

Akibat penganiayaan tersebut, korban menderita luka memar di wajah, mata, dan telinga.