HIV/AIDS di Inhil Meningkat, Heteroseksual Masih Dominasi Resiko Penularan

INHIL, RIAULINK.COM - Kasus HIV/AIDS cenderung meluas keberadaannya di Provinsi Riau khususnya Inhil, Kabupaten Inhil merupakan 5 kabupaten dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi. Secara keseluruhan Resiko Penularan HIV/ AIDS di Inhil yang tertinggi adalah Heteroseksual atau pasangan lawan jenis disusul Homoseksual pasangan sesama jenis.
Ungkapan tersebut di sampaikan pada saat pertemuan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Inhil dengan Stakeholder dalam rangka evaluasi program penanggulangan Aids Se-Kabupaten Inhil di Aula Kantor Bappeda Inhil, Jum'at (20/12/2019).
KPA Inhil menggelar acara tersebut dengan mengusung tema "Sinergitas Program Penanggulangan AIDS Mewujudkan Masyarakat Sehat Bebas HIV dan AIDS Tahun Anggaran 2019".
Helmiy Yardi Pengelola Program KPA Provinsi Riau saat di jumpai setelah acara tersebut selesai mengatakan bahwa di Provinsi Riau sekarang kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan.
"Peningkatan Kasus HIV/AIDS di Riau terjadi beberapa kali lipat. Secara global masih ditemukan pada kaum Heteroseksual, akan tetapi kasus homoseksual di Riau mengalami peningkatan yang tajam yakni meningkat 7 kali lipat dari pada penemuan sebelumnya," ujarnya.
Maka dari itu, perlu peningkatan upaya penanggulangan kasus HIV/ AIDS di kabupaten Inhil. karena saat ini dilihat beberapa SKPD banyak mendengarkan dan melihat saja.
Jadi, ke depan melalui pemerintah serta semua aspek yang terkait bisa melakukan penanggulangan terutama SKPD-SKPD yang berada dibawah SK Bupati, Penanggulangan Aids tidak hanya dibebankan kepada Komisi penanggulangan Aids dari Dinas Kesehatan saja akan tetapi SKPD Bisa mengambil Peran sesuai tupoksinya masisng-maaing.
Helmiy menambahkan bahwa di inhil banyak ditemukan kasus AIDS dibandingkan kasus HIV.
"Ini harusnya menjadi PR, Seharusnya harus banyak kasus HIV daripada AIDS, karena kalau sudah AIDS itu orang sudah pasti kerumah sakit dan pasti berobat karena sudah banyak penyakitnya," ungkapnya.
Lanjutnya, harusnya ada upaya yang lebih promotif, pencegahan lebih di tingkatkan, ditambah lagi dengan mencai orang yang mau melakukan tes HIV, maunya seperti itu.
Lebih lanjut, helmiy menyebutkan bahwa di inhil kasus HIV tertinggi kedua dijumpai pada Ibu rumah tangga.
"Kasus kedua kita ibu rumah tangga cukup besar. Kemungkinan di Lima tahun akan datang akan banyak bayi-bayi dilahirkan positif yang terkena penyakit HIV dan AIDS. Maka dari itu, harus ada evaluasi baik oleh institusi kesehatan maupun yang dipimpin oleh komisi penaggulangan Aids untuk membuat ataupun mendirikan layanan tes HIV yang ramah tamah buat masyarakat, sehingga masyarakat tidak takut untuk melakukan tes," ujarnya. (Jb)
Tulis Komentar