Opini

Strategi Pengembangan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

Covid-19 (Corona Virus Desease) atau yang dikenal dengan virus corona telah memberikan banyak dampak terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia bahkan dunia. Penyebaran virus ini sangat berpengaruh signifikan terhadap berbagai tatanan kehidupan manusia saat ini.

Pembatasan sosial berskala besar tentunya memberikan dampak cukup baik dan dalam waktu yang relatif lama memberikan dampak positif dari segi kesehatan dan penurunan penyebaran virus tersebut. Hal tersebut berbanding terbalik terhadap sektor perekonomian. Sebagian besar tenaga kerja harus kehilangan pekerjaan atau harus dirumahkan. Dengan dilakukannya pembatasan tersebut banyak memberikan dampak terhadap para pelaku usaha terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tidak lagi memiliki modal untuk usaha, karena terpakainya modal tersebut untuk keperluan sehari-hari.

Pemerintah telah menerapkan kebijakan physical distancing, social distancing, konsumsi, perjalanan terbatas dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dengan demikian, berbagai bisnis telah terpengaruh termasuk pusat perbelanjaan, restoran, dan pasar. Konsumen di berbagai daerah telah mengubah kebiasaan belanja mereka dan memenuhi kebutuhan belanja mereka online. Dan banyak sekali terdampak kepada perekonomian akibat kebijakan pemerintah terlebih kepada masyarakat kalangan bawah.

Pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Covid-19 ternyata menjadi waktu yang tepat bagi perusahaan untuk lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dalam situasi yang berbeda. Ini telah mendorong mereka untuk mengembangkan strategi yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa berdasarkan kebutuhan bisnis mereka. Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Covid-19 seharusnya tidak menjadi penghalang bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualannya karena perusahaan dapat mengadopsi teknologi baru untuk mempromosikan produk dan layanan mereka melalui saluran digital online. 

Teknologi digital strategi melibatkan mengubah toko offline perusahaan menjadi online, untuk keselamatan konsumen dan kenyamanan selama pandemi Covid-19, perusahaan dapat meningkatkan promosi mereka melalui aplikasi online untuk penjualan dan pengiriman Karena perusahaan besar dan kecil adalah bagian dari sistem ekonomi, teknologi digital sangat penting untuk mencapai keberlanjutan bisnis baik sekarang maupun di masa depan.

Covid-19 adalah krisis aktif untuk bisnis di seluruh dunia. Secara keseluruhan, 5,2% penyusutan pada tahun 2020 dilaporkan oleh Bank Dunia. Ini juga menunjukkan kecil dan menengah perusahaan sebagai korban wabah ini dan memiliki implikasi yang parah bagi bisnis untuk periode jangka panjang. 

Fakta-fakta ini jelas menunjukkan dampak Covid-19 terhadap usaha kecil dan menengah. Dan wajib penutupan bisnis dan pembatasan tingkat operasi memiliki efek berbahaya pada usaha kecil Menengah. Dalam konteks serupa dari dampak Covid-19 terhadap UKM, Fairlie (2020) menyimpulkan bahwa pada bulan pertama pembatasan, banyak usaha kecil yang tutup dan dengan perpanjangan pembatasan untuk bulan kedua, banyak bisnis lain ditutup.

Penulis : Dian Lestari & Arpat Ariandi

Dosen Pembimbing : Agustiawan, SE., M.Sc., Ak

(Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau)