Lifestyle

Dimasa Pandemi Emak-emak di Pekanbaru melakukan Budidaya Tanaman Apotik Hidup

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Tanaman obat keluarga (Toga) atau yang juga sering disebut dengan apotik hidup, dapat ditanam di pekarangan atau halaman rumah. Toga dibudidayakan dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan tradisional yang dapat dibuat sendiri. Hal ini juga bisa memaksimalkan pemanfaatan lahan yang tersedia.

Toga juga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat seperti upaya preventif (pencegahan), promotif (meningkatkan/ menjaga kesehatan) dan kuratif (penyembuhan penyakit), terutama penyakit-penyakit yang menyerang kekebalan imun dan pernafasan hingga anti virus corona di masa pandemi COVID-19.

Dosen Fakultas Kehutanan yang terdiri dari Dr. Ervayenri, Azwin SP, M.Si dan Hanifah Ikhsani, S.Hut, M.Si melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga warga RT. 03 RW.05, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru Riau, beberapa hari lalu.

"Kegiatan bertujuan untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan budidaya Toga. Beberapa contoh tanaman Toga yaitu jenis lagundi, kumis kucing, mengkudu, beluntas. Peserta ada 15 orang, dan ibu-ibu ini antusias mengikuti. Kami juga memberikan 45 bibit Toga," ujar Hanifah, Rabu (22/06/2021) di Pekanbaru. 

Menurut Hanifah, dengan ketrampilan yang dimiliki diharapkan ibu rumah tangga produktif untuk membudidayakan bibit Toga hingga tumbuh subur dan baik  yang selain bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari juga dapat dijual bibitnya atau dibuat sebagai bahan jamu anti corona untuk meningkatkan perekonomian keluarga terutama pada saat pendemi COVID-19 ini.

"Kegiatan ini juga bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi dosen Unilak, ini bagian kontribusi dosen bagi masyarakat khususnya Limbungan, Indonesia kaya akan tanaman obat," ujar Hanifa