Lifestyle

Iwan 'Senso', Pemilik Tanda Tangan Unik di Siak

SIAK, RIAULINK.COM - Soal kepengurusan dokumen, tanda tangan menjadi bagian dari pengenal identitas seseorang, biasanya tanda tangan dibuat rumit agar orang lain sulit memalsukan identitas kita.

Bentuk dari tanda tangan itu sebenarnya cendrung bebas, tidak ada standar baku untuk menentukan layak atau tidaknya, dan setiap orang tentu membuat tanda tangan dengan memperhatikan bentuk sedemikian rupa untuk dijadikan brand identitasnya.

Namun, itu semua tidak berlaku bagi Iwan (55), warga Kampung Selat Guntung Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau. Bentuk tanda tangan pria yang akrab disapa Iwan Senso ini sangat simpel, dengan bentuk bulat dan ada titik di tengahnya. Justru, bentuk tanda tangannya itu tergolong unik. 

Iwan Senso mengaku kerap ditertawai saat mengurus dokumen atau akta kependudukan. Berapa tidak, bentuk unik tanda tangannya yang terkesan asal jadi dan mirip telor ceplok membuat petugas merasa lucu melihatnya. 

"Pernah waktu itu ngurus Passport, mau berangkat ke Malaysia tempat adik. Saat diminta teken, petugas spontan tertawa karena bentuk tanda tangan saya seperti ini," cerita Iwan Senso saat berbincang-bincang dengan riaulink.com, Rabu (25/11/2020). 

Petugas bahkan meragukan keabsahan tanda tangannya, sampai-sampai ia harus menunjukkan KTP untuk membuktikan bahwa itu bentuk tanda tangannya. 

Iwan Senso lahir di Desa Mengkirau, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Namun dia sudah lama berdomisili di Kabupaten Siak sejak 30 tahun silam. 

Nama Iwan digelar Senso oleh masyarakat di lingkungan tempat ia tinggal, sebab ia ahli dan sering menyenso kayu-kayu di hutan-hutan dulu. Bahkan acap kali ia ditawarkan jasa menyenso kayu oleh warga setempat. 

"Nama Iwan di kampung ini banyak, jadi warga menambah gelar dibelakang namanya sesuai pekerjaannya. ada Iwan Las dia tukang las, Iwan Kedai karena dia punya warung, saya digelar Iwan Senso tukang senso kayu-kayu," kata dia menjelaskan perihal gelarnya sambil tertawa.

Iwan Senso mengaku tak memiliki ijazah pendidikan, pernah bersekolah SD di Kampungnya tapi tidak tamat.

Kini dia berprofesi menjadi petani, ia menikahi gadis di Kampung Selat Guntung bernama Syamsiah (52) dan memiliki dua anak yang sudah menikah dan tinggal dirumah masing-masing. (Wahyu)