November 2018 Bulan Paling Berdarah di Yaman
RIAULINK.com - November 2018 merupakan salah satu bulan paling berdarah dalam perang di Yaman. Sepanjang bulan November kemarin, setidaknya ada 2.959 kematian yang terdokumentasikan.
Begitu data terbaru yang dirilis sebuah badan monitor perang Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata (ICLED) awal pekan ini.
Angka itu muncul ketika upaya menuju negosiasi damai tengah dilakukan oleh pemerintah Yaman dan kelompok Houthi dengan perantara PBB di Swedia.
Data tersebut menemukan bahwa setidaknya 28.115 korban jiwa tercatat dalam 11 bulan pertama tahun ini. Angka ini menandai peningkatan 68 persen dibandingkan dengan tahun 2017.
Data yang sama menemukan bahwa setidaknya 60.110 orang telah meninggal dunia sejak Januari 2016, sembilan bulan setelah Arab Saudi meluncurkan kampanye udara besar-besaran terhadap Yaman.
"Pendugaan ACLED atas kematian langsung akibat konflik Yaman jauh lebih tinggi daripada perkiraan resmi dan masih diremehkan," kata Direktur Eksekutif ACLED, Clionadh Raleigh.
"Angka fatalitas hanya satu perkiraan dari tragedi dan teror hina yang dipaksakan kepada orang Yaman dari beberapa sisi. Ini tidak bisa dilebih-lebihkan," tambahnya seperti dimuat Al Jazeera.
Tulis Komentar