Kesenjangan Angka Harapan Hidup Antara Si Miskin dan Si Kaya
RIAULINK.com - Banyak orang beranggapan bahwa harta tak bisa jadi jaminan kesejahteraan dan Kesehatan hidup seseorang. Namun, siapa sangka jika angka harapan hidup rupanya dipengaruhi oleh tingkat kekayaan seseorang. Orang miskin memiliki harapan hidup yang jauh lebih rendah dibandingkan si kaya.
Berdasarkan studi yang baru saja dipublikasikan di Lancet Public Health, kesenjangan angka harapan hidup antara si miskin dan si kaya semakin kentara.
Peneliti menemukan angka harapan hidup untuk wanita miskin berkisar 78,8 tahun. Sedangkan si wanita kaya memiliki angka harapan hidup mencapai 86,7 tahun.
Angka harapan hidup berbeda ditemukan pada kaum pria. Pada pria miskin, angka harapan hidup mencapai 74 tahun dan 83,8 tahun untuk si kaya.
Dengan kata lain, studi ini menunjukkan bahwa orang miskin meninggal dalam waktu hampir 10 tahun lebih awal ketimbang orang lain.
- Siapa yang Adukan Adanya Konten Porno Kini Dapat Imbalan Rp 1 Miliar
- Kisah Jimmy Tan Mualaf, Hidayah Itu Datang setelah Tiap Subuh Dengar Adzan
- 4 Fakta Habib Bahar Bin Smith yang Viral
- 4 Keuntungan Menyetujui Perjodohan, Jangan Langsung Salah Paham!
- Cerita Sully Anjing Pelayan George HW Bush, Setia Menemani Hingga di Samping Peti Mati
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan data kesehatan dari Kantor Statistik Nasional di Inggris. Peneliti menganalisis data 7,65 juta kematian antara 2001 dan 2016 dengan melihat hubungan antara kematian dan kesenjangan sosial.
Peneliti menyebut, angka harapan hidup itu dipengaruhi oleh kombinasi perilaku sosial, ekonomi, dan perawatan kesehatan. Pada orang miskin, akses kesehatan dan penggunaan medis lebih buruk dibandingkan orang kaya, bahkan di negara yang memiliki sistem kesehatan seperti Inggris.
"Penelitian ini menemukan adanya ketidaksetaraan antara setiap kelompok usia dari setiap penyakit. Sementara orang miskin menderita di seluruh tingkatan," ujar peneliti senior di Imperial College, London, Inggris, Majid Ezzati, melansir RIAULINK.com
Kendati demikian, peneliti menyatakan bahwa diperlukan studi lebih lanjut untuk memastikan faktor-faktor pada kesenjangan terhadap angka harapan hidup.
Tulis Komentar