Lingkungan

Bincang Lestari 2019, Alfedri : Ini Bagian Upaya Melawan Kerhutla

SIAK, RIAULINK.COM - Memasuki hari ke dua rangkaian Festival Kabupaten Lestari tahun 2019 di kabupaten Siak di lakukan, Bincang Lestari LTKL (Lingkar Temu Kabupaten Lestari) tahun 2019 yang mengusung sejumlah tema yang di sampaikan oleh masing-masing narasumber yang berkaitan erat dengan kerusakan hutan dan lahan akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Tujuan dari kegiatan Bincang Lestari ini merupakan sesi diskusi interaktif yang bertujuan untuk mencari solusi bersama terkait permasalahan kebakaran hutan dan lahan dengan melibatkan multi pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, swasta, mitra, pembangunan, akademisi dan masyarakat. Tujuan informasi dan sasaran pembelajaran antar kabupaten, mitra pembangunan dan pemangku kepentingan lainnya, untuk mendapatkan solusi bersama dalam permasalahan kebakarana hutan dan lahan.

Bupati Siak Alfedri sebagai tuan rumah, berkesempatan menyampaikan pemaparan dengan tema "di balik asap tantangan dan upaya kabupaten Siak melawan Kebakaran Hutan dan lahan". fenomena yang di hadapi pada tahun 2014-2015 lalu, telah terjadi musibah nasional bencana asap yang menimpa provinsi Riau termasuk kabupaten Siak. Sehingga menyebapkan ekonomi tergangu, penerbangan menjadi tergangu dan sekolah juga di liburkan.

"Kami pada tahun 2016 secara inkusif berupaya mencegah kebakaran hutan dan lahan ini agar tidak terulang terus menerus. Kami di bantu dari kawanNGO dan CSU tingkat nasional, provinsi dan juga yang ada di Siak yang tergabung dalam "Sudagho Siak" sehingga lahir sebuah pemikiran bagaimana kita membuat sebuah konsep Siak kabupaten Hijau, yang sudah launching oleh Ibu Meneri Siti Nurbaya pada tahun 2016 lalu, sehingga lahir lah Peraturan Bupati No. 22/2018 mengenai Inisiatif Siak Hijau,"kata Bupati Siak Alfedri di Gedung Daerah Siak (Sultah Syarif Kasim), Jum'at (11/10/19).

Melalui payung hukum itu, pihaknya melakukan pencegahan dengan cara sosialisasi, melalui penyuluhan kepada masyarakat dan tidak mengolah lahan dengan cara membakar. Kemudian dirinya juga menyampaikan pada tahun 2016 pemkab Siak melalui dinas terkait melakukan pengadaan mesin pemadam api portebel di setiap kampung-kampung yang rawan terhadap karhutla.

"Di Siak ada 67 Kampung yang terdapat lahan gambut, yang rentan terhadap karhutla sementara kalau mobil damkar di siapkan di enam kelaster yang di siapkan dengan peralatan yang lengkap, jika terjadi kebakaran hutan siap melakukan pemadaman kebakaran hutan. Terutama di kampung-kampung yang terdepan dalam memadamkan titik api yang tidak bisa di jangkau dengan mobil damkar, bisa mengunakan mesin portebel yang mudah diangkat,"ungkapnya.

Ia juga, menyampaikan dari total luas lahan di kabupaten siak 57 persennya lahan gambut ada 21 persen gambut dalam. Tentu berbagai upaya dalam menyelamatkan lahan gambut ini, Kemudian membentuk Masyarakat Peduli Api Atau MPA, yang berjumlah lima orang serta di bantu dana oprasionalnya masing-masing kampung sebesar Rp 24 juta perkampung dalam setahun.

"langkah-langkah ini lah yang kami lakukan sehingga bisa menurunkan angka karhutla di kabupaten Siak, dari hasil pantawan BRG Riau khusunya di Siak pada tahun 2019 sampai dengan bulan september titik api hanya 2 persen, meskipun ada kebakaran hutan dan lahan pada akhir september lalu terdapat dua titik namun kita berhasil memadamkannya,"terangnya.

Upaya lain yang dilakukan, kabupaten Siak mengatasi karhutla melalui APBD murni 2018 pengadaan alat 6 unit Skapator PC 100, yang di peruntukan jika terjadi karhutla, alat ini dapat di fungsikan untuk membuat sekat kanal, memotong atau memangkas kepala api agar api tidak bertambah lebar. Kemudian alat ini mampu menjangkau medan yang sulit yang jauh dari bodai jalan besar. 

Hadir pada kesempantan itu Direktorat Inventarisasi Gas Rumah Kaca (IGRK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ratnasari, Bupati kabupaten Sintang Kalimanatan Barat Jarot Winarto, Wakil Bupati Musi Banyuasin Palembang Beni Hernedi, Bupati Tulang Bawang Barat Rovinsi Lampung mar Ahmad, Asisten Damintrasi umum  kabupaten Gorontalo Her Restu, Asisten Bidang Pemerintah dan kesra kabupaten Sigi Andi Ilham, Kadis Perternakan dan perikanan kabupaten Sanggau Syafriansyah, sejumlah pimpinan NGO yang tergabung dalam "Sedagho Siak" (***)