Waspada! Kualitas Udara Pekanbaru Sudah Lewati Batas Tertinggi Level Berbahaya
PEKANBARU, RIAULINK.COM - Kabut asap di Pekanbaru semakin tak terkendali. Ahad (22/9/2019) malam, kualitas udara terpantau berbahaya.
Bahkan berdasarkan informasi di situs resmi BMKG yakni bmkg.go.id, pada pukul 21.44 WIB konsentrasi partikulat PM10 sudah melewati batas tertinggi pada level berbahaya dengan angka 748,628 ugram/m3.
Kualitas udara pada situs BMKG ini terdiri 5 level. Level pertama adalah udara Sehat ditandai dengan warna hijau dengan konsentrasi partikulat berkisar 0-50.
Sedangkan udara dengan kategori sedang ditandai warna kuning dengan konsentrasi partikulat berkisar 50-150.
Udara tidak sehat ditandai dengan warna cokelat dengan konsentrasi partikulat 150-250. Udara sangat tidak sehat ditandai dengan warna merah dengan konsentrasi partikulat 250-350.
Sementara udara berbahaya ditandai dengan warna ungu dengan konsentrasi partikulat lebih dari 350.
- Kabaharkam Komjen Moechgiyarto Kunjungi Lokasi Rencana Kawasan Agrowisata Jalan Lingkar
- Peringatan Hari Pohon Sedunia, BEM UNRI Tanam Satu Pohon untuk Anak Cucu
- Akibat Banjir Pasang Besar, Sejumlah Pasar di Meranti Sepi Pembeli, Budi: Pemkab Harus Ambil Langkah
- Air Sungai Siak Tercemar, Air Keruh dan Banyak Ikan Mati
- Anggota Kodim 0313/Kpr Turut Berjibaku Membantu Evakuasi Korban Banjir
Hal ini tak pelak membuat masyarakat Pekanbaru syok. Kota yang ditinggali mereka kini udaranya bahkan tidak tahu berada di level mana.
"Itu saya lihat sudah melewati batas tabel berbahaya. Jadi apalah lagi kualitas udaranya?. Bingung harus bagaimana," ujar Sri (30), warga Panam.
Ia mengatakan dirinya dilema antara harus mengungsi atau bagaimana. Karena orang tuanya berada di Rokan Hulu dan di wilayah tersebut juga diselimuti asap.
"Anak saya baru 1 tahun kurang. Kalau kayak begini terus asap, bisa-bisa sakit semua warga Pekanbaru. Pemerintah tolong cari solusi harus bagaimana kami," pungkasnya.
Pantauan udara memang sangat pekat. Bau asap begitu kuat tercium. Bau kebakaran laham menyeruak kemana-mana. Rumah masyarakat juga semua tertutup, sebagai upaya agar asap tak masuk rumah.
Tulis Komentar