Lingkungan

Pantai Timur Pulau Bengkalis Tak Lagi Sama, Abrasi Terus Menggerus Pencaharian Warga

BENGKALIS, RIAULINK.COM - Abrasi yang menerjang pantai timur Pulau Bengkalis, sudah sejak lama berlangsung, tetapi dalam dalam dua tahun terakhir ini dampaknya dirasakan semakin membesar. Ratusan meter daratan yang dulunya perkebunan warga kini telah berubah menjadi hamparan pantai.

Salah satu Desa yang terkena dampak tersebut adalah Desa Pambang Pesisir yang kini abrasinya sudah hampir mendekati pemukiman warga.

Kepala  Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau. Pasla mengatakan, saat ini yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat Desa Pambang Pesisir adalah belum maksimalnya penanganan dari pemerintah untuk meredam abrasi di desa itu, mengakibatkan banyak perkebunan warga yang sudah hilang. Kini menjadi hamparan pantai kondisi semakin diperparah karena semakin dekat dengan pemukiman warga.

"Baru-baru ini sudah ada tinjauan langsung dari tim Menko Kemaritiman untuk melihat langsung kondisi yang terjadi di bagian timur pulau Bengkalis tersebut, ini merupakan angin segar bagi kami dan mudah-mudahan tidak sekadar wacana tapi benar akan terlaksana," ungkap Pasla.

Lebih lanjut Pasla menceritakan, saat ini yang menjadi fokus bagi desanya adalah menyelamatkan lapangan sepakbola yang kini telah mulai terkikis oleh amukan gelombang yang terus menerpa wilayah tersebut.

"Untuk saat ini masyarakat secara bergotong-royong untuk membuat pemecah gelombang dengan bahan seadanya untuk menyelamatkan Lapangan bola kaki di Desa kami, karena lapangan bola tersebut merupakan tempat dimana aktivitas bagi masyarakat khususnya pemuda dalam melakukan kegiatan olah raga yang merupakan kegiatan positif bagi para generasi muda di desa kami, jadi ini penting bagi kami untuk menyelamatkannya terlebih dahulu," jelas mantan aktivis itu.

Pasla juga menjelaskan bahwa dari Pemerintah Daerah memang pernah membuat tanggul pemecah gelombang namun itu sudah hancur akibat gelombang yang terus menerus menerpa bibir pantai tersebut.

"Pemecah gelombang memang pernah dibangun pada tahun 2013 lalu, namun kini sudah rusak dan selanjutnya dibangun lagi pada tahun 2016 dan masih bertahan hasilnya pun bagus pantai yang dulu terkikis kini pelahan-lahan tertimbun dengan sendirinya, namun pembangunannya hanya sebagian kecil saja, jika pembangunan ini dilanjut mudah-mudahan abrasi yang mengancam di Desa kami bisa segera dicegah," ungkap Kades Pambang Pesisir itu penuh harap.

"Semoga apa yang dijanjikan pemerintah bisa segera terlaksana, karena jika ini berlarut bukan tidak mungkin 2 atau 3 tahun mendatang pemukiman warga yang ada saat ini bisa sirna akibat abrasi tersebut," tutup Pasla. (Fen-uya)