Pendidikan

Sabar, Tegas, dan Ikhlas Menjadi Kunci Sukses Afrilinda sebagai Guru Kelas

Afrilinda bersama murid-muridnya

TEMBILAHAN, RIAULINK.COM - Menjadi guru merupakan tugas yang mulia, sekaligus berat. Karena guru tak hanya bertanggung jawab memberi dan menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik, namun juga harus mampu mendidik dan membentuk karakter anak.

Karakter yang dibentuk tentu harus sikap yang baik, tata krama, dan sopan santun. Apalagi guru kelas 1 sekolah dasar (SD).

Afrilinda Furwanti SPdI, salah satu guru kelas 1 di SDS Kasih Lestari Tembilahan menceritakan sekilas pengalamannya sebagai guru kelas kepada Riaulink.com. 

"Kita memang berat sekali jadi guru kelas 1 ni, karena anak-anak baru masa peralihan dari TK/ PAUD. Jadi kebanyakan anak masih terbawa suasana bermainnya," tuturnya. 

Diakui alumni mahasiswa STAI Auliaurrasyidin Tembilahan ini bahwa soal pelajaran untuk murid kelas 1 yang paling penting adalah pengenalan angka dan huruf. 

"Jadi untuk anak kelas 1 kita harus ekstra mengajarkan membaca sama berhitung. Menulis angka dan huruf betul-betul harus diperhatikan, karena terkadang ada anak yang terbalik nulisnya. Kalau ini dibiarkan bisa sampai ke jenjang selanjutnya akan terbiasa salah," jelas Afrilinda. 

Meski demikian, Afrilinda selalu bersyukur dan merasa bangga bisa menjadi guru sehingga bisa dekat dengan anak-anak. 

"Intinya kita harus bersyukur, saya senang menjadi guru ini karena walaupun kadang tingkah mereka menyebalkan tapi mereka juga bisa membuat kita tertawa. Jadi kalau marah sama anak-anak itu tidak ada dendam. Sebentar kesal kalau mereka ngeyel, terus ketawa lagi liat tingkahnya. Apalagi anak kelas 1 ni ada-ada saja kelakuan lucunya," papar Afrilinda sembari tertawa. 

Sulung dari empat bersaudara ini memiliki tips tersendiri menghadapi tingkah murid tersebut sehingga sukses dalam pengelolaan kelas. 

"Yang pertama pastinya kita harus sabar. Menjadi guru kelas 1 tidak semudah menjadi guru kelas tinggi. Karena pada 3 bulan pertama anak-anak kelas 1 masih masa peralihan sikap dari TK ke SD yang mana semasa TK mereka mengenal dunia bermain, sedangkan untuk SD sudah mulai dikenalkan dengan tata tertib dan kedisiplinan," urainya.

Kedua, imbuhnya, menjadi guru kelas 1 harus tegas. Ketika anak melakukan sasuatu yang tidak sesuai dengan peraturan, guru harus tegas memberikan hukuman atau sanksi. Dan memberi apresiasi ketika mereka mencapai suatu keberhasilan.

"Soalnya anak kelas 1 biasanya suka dipuji dan disanjung," beber Afrilinda. 

Yang terpenting baginya, menjadi guru kelas 1 harus ikhlas. 

"Yang ketiga kita harus ikhlas. Jangan berharap apapun terhadap anak yang telah kita didik. Cukup berikan yang terbaik dan yang kita mampu untuk mereka. Memasuki dunia mereka dan mendengarkan apa yang mereka rasakan dan memposisikan diri menjadi mereka," pungkasnya. (ray)