Pendidikan

Gubri Ancam Copot Kepala Sekolah yang 'Cari Fulus' di PPDB Online

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar ancam bakal mencopot Kepala Sekolah (Kepsek) yang membuat aturan sendiri.

Hal itu terkait dengan masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMA/SMK.

Gubri Syamsuar menegaskan aturan yang sudah ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) jangan diubah-ubah. Termasuk mengenai menambah rombongan belajar (rombel).

"Saya ingatkan kepsek jangan ada yang membuat kebijakan sendiri. Misalnya menambah rombel. Kalau ketahuan, pasti saya copot," sebutnya saat meluncurkan aplikasi PPDB online di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (20/6/22) dilansir dari hallo riau.

Syamsuar katakan banyak yang mengkritik Pemprov Riau akibat ulah Kepala Sekolah yang membuat kebijakan sendiri.

"Ini maaf, mudah-mudahan tidak betul dugaan saya, tapi ini ada kepentingan dan usaha kepala sekolah untuk mencari fulus. Kalau memang ketahuan seperti itu saya akan kasih tahu Pak Kapolda dan Pak Kejati. Jadi jangan main-main soal ini, sesuai dengan aturan PPDB yang terbuka," tegasnya.

Gubri meminta agar semua sekolah amanah dalam bekerja dan menjaga kemurnian nama baik sekolah.

"Hindari permainan-permainan yang tidak saja berdampak hukum tapi juga dapat merugikan pihak calon siswa yang sudah bersungguh-sungguh belajar selama ini," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga, Syamsuar secara langsung meminta Pelaksana tugas (Plt) Kadisdik Provinsi Riau, M Job Kurniawan untuk mengawasi para Kepala Sekolah.

Sementara itu, Plt Kadisdik menerangkan jumlah daya tampung peserta didik tahun ajaran 2022/2023 pada SMA Negeri dalam satu rombel adalah 20 hingga 36 siswa dan untuk jenjang SMK Negeri dalam satu rombel adalah 15 hingga 36 siswa.

Kemudian, rombel SMA Negeri paling sedikit tiga rombel dan paling banyak 12 rombel, sedangkan untuk SMK Negeri paling sedikit 3 rombel dan paling banyak 72 rombel dengan masing-masing tingkatan sebanyak 24 rombel.

Sedangkan untuk metode PPDB tahun pelajaran 2022/2023 jenjang SMA/SMK/sederajat se-Riau sepenuhnya akan dilakukan secara online.

Gubri mengatakan, Badan Siber juga ikut terlibat dalam pengawasannya.

“PPDB saat ini ada badan siber juga ikut, mudah-mudahan lebih baik dan tidak bisa diintervensi oleh berbagai pihak, dan tidak diganggu oleh para hacker,” tutupnya.