Gubri Dorong Pengembangan Industri Hilir Karet di Kuansing
KUANSING, RIAULINK.COM - Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar mendorong petani-petani karet dan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) untuk mengembangkan industri hilir karet di daerah itu. Karena itu, Gubri mengundang Kepala Badan Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Palembang Syamdian ST MSi, untuk melakukan pembinaan di Riau, khususnya Kab Kuansing.
"Dengan adanya industri hilir untuk menbuat produk-produk turunan karet di Riau ini, tentunya akan memberi nilai tambah ekonomi bagi petani. Karena itu saya mengajak Kepala Baristand Industri Palembang untuk membina kelompok tani di sini agar bisa menghasilkan produk-produk turunan karet yang berkualitas," ucap Gubri saat berkunjung Workshop Industri Hilir Karet milik Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (APKARKUSI), di Desa Lubuk Terentang, Kec. Gunung Toar, Kab Kuansing, Ahad (09/01/2021).
Menurut Gubri, pasar untuk produk dengan bahan dasar karet di Indonesia terbuka lebar. Apalagi pemerintah saat ini membuat kebijakan agar setiap perusahaan memprioritaskan komponen lokal pada mesin-mesin industri mereka. Khusus di Riau, menurutnya perusahaan-perusahaan migas di daerah ini banyak menggunakan komponen berbahan karet yang diimpor dari luar negeri.
"Pasar produk berbahan karet sangat luas. Di Riau saja saya lihat banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan migas di daerah ini. Saat ini masih impor, tapi saya yakin bahwa sebenarnya produk itu bisa dibuat oleh anak-anak daerah. Selain itu Presiden Jokowi sudah membuat kebijakan industri di Indonesia ini lebih dari 50% harus menggunakan produk lokal. Ini yang seharusnya bisa kita manfaatkan dengan baik," ucap Gubri.
Senada dengan Gubri, Kepala Baristand Industri Palembang Syamdian ST MSi menyebutkan bahwa saat ini penggunaan produk berbahan karet untuk substitusi plastik saat ini sedang digalakkan sebagai produk yang ramah lingkungan. Kondisi tersebut menciptakan peluang pasar baru bagi produk berbahan karet.
- Sejumlah Pedagang di Inhil Teriak, Harga Kelapa Tak Kunjung Stabil, Rp 600 per kg di Petani
- Harga TBS Sawit Kian 'Mencekik', Warga Siak Menjerit
- Tuntaskan Masalah Perkelapaan di Inhil, H. Dani : Sudah Dianggarkan Rp32,7 Miliar
- Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi Zona Euro
- Pengusaha Muda Berbagi Kisah Lewat 'Saudagar Talks'
"Saat ini penggunaan produk berbahan dasar karet sebagai pengganti plastik juga sedang gencar digalakkan pemerintah karena dianggap ramah lingkungan. Ini tentu menjadi potensi pasar lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh petani karet," ucap Syamdian.
Karena itu, menurut Syamdian, Baristand Industri Palembang akan melakukan pendampingan dalam pengembangan industri hilir karet di Riau.
"Kami siap untuk melakukan pendampingan baik dari sisi penerapan teknologi maupun pengelolaan sistem manajemen pengolahan, sehinnga akan didapat produk yang berkualitas dan berstandar nasional Indonesia (SNI), ucapnya.
Selain dihadiri Kepala Baristand Industri Palembang, pertemuan dengan Apkarkusi juga dihadiri oleh Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby, Kepala Disperindagkop Riau Taufik OH dan kelembagaan petani karet se-Riau.
"Saya berharapa Bapak ibu petani karet dari kabupaten/kota se-Riau bisa belajar dari Kuansing dan menerapkannya saat kembali ke daerah masing-masing agar kesejahteraan petani bisa meningkat," tutup Gubri.
Tulis Komentar