Migrasi dan Harga Komoditas Perkebunan Pemicu Kemiskinan
RIAULINK.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyatakan, bertambahnya angka penduduk miskin di Riau dikarenakan tingginya angka migrasi atau perpindahan penduduk dari luar daerah ke Riau.
Di mana pada tahun 2018 ini, penduduk miskin di Provinsi Riau meningkat sebesar 500.400 Jiwa dibanding tahun 2017 lalu sebesar 496.390 jiwa. Dengan komposisi penduduk miskin di perkotaan sebesar 173.570 jiwa atau 6,35 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 326.860 jiwa atau 8,09 persen.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ahmad Hijazi mengatakan, walau terjadi peningkatan sebesar 4.010 jiwa, angka kemiskinan di Riau menurun sebesar 7,39 persen atau di bawah angka kemiskinan nasional sebesar 10,15 persen.
"Sebab, meningkatnya penduduk miskin ini dikarenakan tingginya migrasi penduduk ke Riau. Mereka datang ke Riau dengan kemampuan ekonomi yang terbatas (miskin, red). Selain itu, kita di Riau juga terdampak oleh harga global komoditi perkebunan, seperti karet dan kelapa sawit," kata Hijazi di Pekanbaru, Rabu (2/1/2019).
Sementara itu, pengangguran terbuka di Riau sebesar 6,20 persen atau di atas pengangguran terbuka nasional sebesar 5,34 persen.
- Sejumlah Pedagang di Inhil Teriak, Harga Kelapa Tak Kunjung Stabil, Rp 600 per kg di Petani
- Harga TBS Sawit Kian 'Mencekik', Warga Siak Menjerit
- Tuntaskan Masalah Perkelapaan di Inhil, H. Dani : Sudah Dianggarkan Rp32,7 Miliar
- Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi Zona Euro
- Pengusaha Muda Berbagi Kisah Lewat 'Saudagar Talks'
"Tiap tahunnya pengangguran di Riau mengalami penurunan. Pada tahun 2018, juga telah dilatih sebanyak 736 orang pencari pekerja pada UPT Latihan Kerja dan 32 orang tenaga kerja yang telah mendapatkan profesi serta pelatihan," tuturnya
Tulis Komentar