Ekonomi

Bolu Kemojo, Khas Riau Tak 'Dimakan' Zaman, Berkah Bagi Owner Chomojo

SIAK, RIAULINK.COM -  Bolu kemojo adalah makanan khas masyarakat Riau. Siapa pun yang berkunjung ke tanah Melayu harus mencicipi jajanan tempo dulu ini. Begitu juga ketika wisata ke Siak Kota Istana, kurang lengkap rasanya jika tidak membawa oleh-oleh bolu kemojo. Meski sudah ada sejak zaman dulu, namun hingga kini bolu kemojo masih eksis di pasaran.

Disebut bolu kemojo karena berbentuk seperti bunga kamboja. Teksturnya padat namun bagian dalamnya sangat lembut. Rasanya manis bercampur gurih karena ada campuran santan dan telur pada komposisinya, menjadikan rasa bolu kemojo sangat lezat dan tidak cukup jika hanya mencicipi satu buah. Warnanya tak kalah menarik, yakni berwarna hijau yang didapat dari air daun pandan.

Cara membuat bolu kemojo pun sangat mudah dengan bahan-bahan yang mudah didapat. Pertama buat adonan dari telur, gula, terigu, air daun pandan, santan yang dimasak, dan mentega secukupnya. Kemudian tuang adonan ke loyang berdiameter kurang lebih 13 cm yang berbentuk bunga kamboja dan panggang dalam oven selama kurang lebih 30 menit, namun jika dengan cetakan mini, cukup dipanggang selama 10-15 menit. Bolu kemojo sangat nikmat disantap saat hangat.

Bolu kemojo biasa disajikan pada saat-saat tertentu saja, seperti saat ada acara keluarga, peringatan hari besar keagamaan atau sekedar dijadikan oleh-oleh untuk pulang kampung.

Melihat peluang yang menjanjikan ini, Irsyad, warga Suak Lanjut, Siak, mencoba membuka bisnis bolu kemojo ini. Sejak dua tahun lalu, Irsyad bersama istrinya berbekal resep turun temurun dari neneknya, mulai berinovasi mengembangkan bolu kemojo.

"Awalnya terpikir mencari apa yang baru dan beda dari yang lain, akhirnya menemukan ide untuk membuat kemojo ukuran mini ditambah toping yang lumer di atasnya. Tujuan diberi toping agar kemojo ini juga banyak diminati anak-anak dan remaja hingga dewasa, bukan orang-orang tua saja, dan dibuat ukuran mini agar tidak repot saat dijadikan oleh-oleh," ungkap Irsyad.

Berkat kerja kerasnya, usaha yang diberi nama Chomojo ini sudah mendapat label halal dari MUI dan sudah mendapat tempat di hati masyarakat pecinta kuliner. Kini kemojo mini hadir dengan toping keju, cokelat, green tea, dan durian sebagai varian yang paling diminati. Selain bolu kemojo, ada juga menu lain yaitu Brojo, brownies cokelat berbentuk kemojo dengan toping lumer di atasnya.

Menyikapi perkembangan zaman yang semakin canggih, kini Irsyad mulai mengembangkan bisnisnya dengan membuka peluang usaha sistem franchise. Dengan modal mulai dari Rp7 juta hingga Rp10 juta sudah dapat bermitra dengan Chomojo dan mendapat fasilitas berupa booth jualan, adonan kemojo, dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk jualan.

Dengan modal yang terjangkau dan pasar yang masih luas, berbisnis kemojo lumer ini berkesempatan mendapat untung hingga jutaan rupiah setiap bulan. Dalam satu hari, penjualan Chomojo bisa mencapai 30 kotak dengan harga jual mulai dari Rp16.000 hingga Rp20.000 per kotak. 
Untuk mencicipi kelezatan kemojo lumer ini, bisa berkunjung langsung ke gerai Chomojo di Jalan Sutomo sebelah Masjid Al Fatah, Siak Sri Indrapura. Buka setiap hari dari jam 10 pagi hingga 6 sore. (Ratna Dita)