Kepala Bappeda Litbang Kuansing Sebut Covid-19 Tak Pengaruhi Sektor Pertanian

KUANSING,RIAULINK.COM - Kepala Bappeda Litbang Kuansing Ir. H Maisir kepada Riaulink.com mengatakan sektor pertanian salah satu sektor yang termasuk aman dari pengaruh covid-19. Aktifitas petani tidak mengalami gangguan, petani tidak takut dan was- was pergi keladang, kekebun sehingga sektor pertanian tetap berjalan seperti biasanya. Demikian disampaikan nya Senin (10/8/2020) di ruang kerja.
Menyangkut hal itu, H Maisir yang sebelumnya menjabat sebagai kepala dinas pertanian memaparkan bahwa tahun 2021 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kuansing di asumsikan sebesar Rp1.285 triliun.
Dari angka tersebut, telah kita proyeksikan untuk sektor pertanian sebagai sektor prioritas, selain sektor sektor lain, seperti pariwisata, pendidikan, infrastruktur.
Dikatakan nya, untuk tahun 2021 Pemda Kuansing telah memploting dalam APBD Kuansing tahun 2021 anggaran untuk pengadaan pupuk kepada petani se Kuantan Singingi sebesar delapan milyar lebih.
- Sejumlah Pedagang di Inhil Teriak, Harga Kelapa Tak Kunjung Stabil, Rp 600 per kg di Petani
- Harga TBS Sawit Kian 'Mencekik', Warga Siak Menjerit
- Tuntaskan Masalah Perkelapaan di Inhil, H. Dani : Sudah Dianggarkan Rp32,7 Miliar
- Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi Zona Euro
- Pengusaha Muda Berbagi Kisah Lewat 'Saudagar Talks'
" Iya, kita telah ajukan dana sebesar Rp8 milyar dalam APBD Kuansing 2021, mudah - mudahan dapat disetujui DPRD Kuansing nantinya, karena ini cukup di nanti masyarakat Kuansing, terutama untuk peningkatan produksi petani kecil dengan lahan terbatas," jelas Maisir.
Jenis pupuk yang kita sediakan yaitu jenis pupuk bersubsidi seperti Urea, Phonska, dan SP 36. Tiga macam pupuk ini kata Maisir sudah kita koordinasikan ke BPKP di Jakarta terkait regulasi nya, dan tidak ada masalah," Tegas Maisir.
Petani yang akan mendapatkan bantuan pupuk, yaitu para petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani, dan telah mengajukan proposal bantuan kepada dinas pertanian. Secara teknis dinas terkait akan memproses hal itu, baik verifikasi kelompok tani, maupun proses tender pengadaan pupuk nya.
Di samping itu sambung H Maisir, Pemda Kuansing melalui Dinas Pertanian bidang peternakan sedang menggalakkan program Sistim Indukan Wajib Bunting (SIWAB). Pola ini menggunakan sistim suntik kepada induk sapi produktif. Nah, hal ini kata Maisir untuk mendukung swasembada daging di Kuantan Singingi.
"Kita lihat lebaran idul adha atau lebaran kurban tahun 2020, sebagai contoh, pasokan ternak untuk kurban sudah dapat di sediakan melalui peternak Kuansing. Tidak lagi mendatangkan ternak dari luar Kuansing. Kebutuhan ternak untuk kurban maupun untuk konsumsi daging hampir bisa di sediakan oleh peternak Kuansing. Ini di dukung oleh program SIWAB yang telah di galakkan sejak dua tahun lalu," katanya.
Dikatakan nya, saat ini ada sekitar 6000 ekor sapi telah di suntik. Nanti diperkirakan dari 6000 ekor induk sapi yang di suntik dapat melahirkan sapi minimal 4000 ekor pertahun setahun.
Program SIWAB ini sudah banyak diterapkan di daerah lain di indonesia, termasuk Kuansing telah menerapkannya.
Terakhir H Maisir, sektor unggulan Kuansing kedepan akan lebih memprioritas kan sektor pertanian, baik perkebunan maupun pertanian tanaman palawija seperti padi jagung dan lain- lain. Untuk tanaman padi Dinas terkait telah kita dorong untuk meningkatkan hasil beras dengan pola IP 200, pola ini dengan bercocok tanam 2 kali setahun, dengan masa produksi selama 3 bulan,' tutup Maisir. (Adv ijk)
Tulis Komentar