Ekonomi

Sepak Terjang Rupiah Tekan Dolar AS hingga Rp 14.215

RIAULINK.com - Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kian melemah. Sempat menyentuh angka Rp 15.237 atau yang tertinggi sejak krisis moneter 1998, kini rupiah perlahan menguat hingga mencapai Rp 14.215.

Penguatan rupiah secara signifikan terjadi dalam waktu sebulan terakhir. Seperti dilihat dari data perdagangan Reuters, Senin (3/12/2018), dalam kurun waktu sebulan terakhir, dolar AS berhasil ditekan 765 poin dari Rp 14.980 menjadi Rp 14.215 alias menguat 5,1%.

Penurunan dolar AS tercatat lebih dalam jika ditarik sejak posisi puncak di level Rp 15.237 pada Oktober 2018 lalu. Saat itu nilai tukar dolar AS terus mendaki sejak awal Juni 2018 di Rp 13.846 hingga Rp 15.242 pada Oktober 2018.

Kenaikan suku bunga The Fed hingga perang dagang antara AS dan China menjadi pemicu melemahnya mata uang negara-negara di dunia, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Naiknya bunga acuan memaksa keluarnya dana asing dari Indonesia lantaran pasar dalam negeri menjadi kurang menarik bagi investor.

Namun kini pergerakan dolar AS terpantau lebih 'jinak' dibanding sebelumnya. Padahal rencana kenaikan bunga acuan AS sekali lagi sampai akhir tahun 2018 masih belum jelas nasibnya.

FOMC meeting atau rapat dewan gubernu The Fed baru akan berlangsung pada 19 Desember 2018 mendatang. Namun intensitas perang dagang antara AS dan China yang kemungkinan mereda menjadi sentimen positif bagi mata uang Garuda.

Penguatan rupiah menjadi salah satu yang tercepat di antara negara ASEAN dan negara berkembang lainnya. Rupiah berhasil mengalahkan dolar AS, swiss franc, dolar Hong Kong, India rupee, Thailand baht hingga yen Jepang.

Sebaliknya, dolar AS justru menyerah pada mata uang negara-negara berkembang seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand. Sedangkan Indonesia menjadi yang paling kuat di antara negara-negara Asia lainnya saat melawan dolar AS, secara berurutan dari yang paling kuat adalah Indonesia, Korea, Thailand, Filipina, Taiwan dan Jepang.