Ekonomi

Indonesia dan China Perbanyak Kerja Sama Dalam Lingkup ASEAN

Dialog Indonesia - China di Beijing

RIAULINK.com - Indonesia dan China berkomitmen perbanyak program kerja sama dalam lingkup ASEAN. Sejumlah kemitraan yang akan digarap bersama-sama, di antaranya, program Kota Pintar dan kolaborasi mengatasi sampah plastik di laut.

Demikian salah satu hasil penting rangkaian Dialog Indonesia-China, Rabu 12 Desember 2018. Berlangsung di Kota Beijing, forum ini tidak saja melibatkan pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia-China, namun juga kalangan akademisi serta praktisi media massa dari kedua negara.

Delegasi China, yang diketuai Deputi Direktur Jenderal Hubungan Asia di Kementerian Luar Negeri RRC, Mao Ning,  mengungkapkan pihaknya sudah merancang lebih dari 30 program yang siap digarap bersama dengan para mitranya di ASEAN, termasuk Indonesia selama 2019 mendatang. Mulai dari pameran dagang ASEAN-China Expo, program Kota Pintar, hingga pertukaran kunjungan media massa.

China pun mengandalkan Indonesia untuk penerapan program-program ini bersama dengan sesama negara ASEAN. "Sebagai salah satu penggerak utama ASEAN, kami selalu yakin Indonesia punya peran kunci bagi keberhasilan kemitraan kami dengan ASEAN," kata Mao.

Sedangkan delegasi Indonesia yang dipimpin Benny Y..P. Siahaan, Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN di Kementerian Luar Negeri RI, menyambut baik inisiatif dan komitmen China dalam memperbanyak kerja sama. "Kami harapkan program-program itu bisa segera diimplementasikan dan sejalan dengan yang telah disepakati pada KTT ASEAN+3 di Singapura November lalu," kata Benny.

Dia pun mengingatkan bahwa salah satu hasil KTT itu adalah komitmen untuk menanggulangi sampah plastik di laut. Apalagi China, Indonesia beserta ASEAN sudah menyadari sampah plastik di laut sudah menjadi masalah serius, seperti merusak habitat laut hingga merugikan perekonomian negara-negara yang terdampak. "Masalah ini perlu ditangani secara bersama-sama karena memiliki dampak yang luas," lanjut Benny.

Dia juga berharap program-program nanti juga lebih banyak melibatkan partisipasi publik, tidak sebatas pada kesepakatan antar-pemerintah.