Lestarikan Budaya Lokal, Wabup Buka Acara Rohil Bejikee
ROKAN HILIR, RIAULINK.COM - Wakil bupati Drs H.Jamiludin secara resmi membuka kegiatan bejikee yang di selenggarakan untuk menyambut hari jadi kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang ke-20. Acara ini di laksanakan di depan gedung daerah Batu Hampar jalan Perwira Bagansiapiapi, Selasa malam (22/09/2019).
Tampak hadir kajari Rohil.Gaos Wicaksoso,SH,MH, Dandim 0321/Rohil yang diwakili Kasdim, sejumlah pimpinan OPD dan tokoh masyarakat Rohil.
Bejikee adalah budaya lokal yang biasa dilakukan di daerah perkampungan seperti Kubu dan Bagansiapiapi. Bejikee merupakan kebiasaan orang tua dulu ketika saat melakukan upacara pernikahan dan sunat rasul anaknya. Upacara tradisional ini sepantasnya dilestarikan agar jangan sampai punah. Oleh sebab itu adat dan budaya bejikee ini dilombakan supaya diketahui oleh generasi muda. Demikian hal ini diungkap oleh koordinator bejikee, H.Dahrin,Selasa (24/09/2019).
“Bejikee ini dilombakan untuk memotivasi generasi penerus agar bejikee tidak hilang dimakan zaman di negeri seribu kubah,”tuturnya.
Dia menegaskan bejikee ini melantunkan dan menyanjung rasul dan dilakukan oleh setiap peserta. Ada tiga kelompok yang ikut lomba kali ini, dimana setiap kelompok sebanyak 4 orang kesemuanya sebanyak 12 kepala dengan 12 judul. Dalam lomba ini para peserta harus melantunkan kategori wajib dan pilihan yang ditetapkan oleh panitia.
- H. Syamsudin Uti Berikan Bantuan Terhadap Korban Puting Beliung di Sapat
- Aksi 'Bunuh Diri Massal' Pers Indonesia
- Koramil 03/Tempuling Gelar Penghijauan Dalam Rangka Hari juang Kartika Tahun 2018
- Koramil 09/Kemuning Bangun Jembatan Kayu
- Taja Sosialisasi Donor Darah, Sekda Meranti Ajak Masyarakat Mendonor Untuk Bantu Pasien yang Membutuhkan
“Suara, irama dan lantunannya akan dinilai oleh para juri,”ujar Dahrin.
Sementara itu, Wakil bupati Drs H.Jamiludin menyambut baik digelarnya lomba bejikee ini karena bejikee merupakan adat budaya yang perlu dilestarikan agar jangan punah. Disebutnya, bejikee ini mengingatkan dirinya ketika masih kecil yang selalu menghadiri acara bejikee ini pada acara perkawinan dan sunat rasul.
"Bejikee ini adalah satu adat istiadat. Ketika saya masih kecil, masih sekolah SD saya mengikutinya sampe subuh untuk mengambil dulang dulang. Kadang kita mendapatkan sapu tangan dan handuk,"katanya.
Adat budaya bejikee ini sangat perlu dikembangkan. Memang diakuinya, zaman kepemimpinan Annas Maamun pernah di galakkan kegiatan bejikee, bekoba dan besanji. Namun sebut Jamiludin, kegiatan ini masih digemari oleh para orang berusia telah lanjut saja. Oleh sebab itu, Drs H.Jamiludin ingin kegiatan adat budaya yang telah ada sejak tempo dulu harus di galakkan agar jangan sampai tergerus oleh zaman. Sehingga anak muda harus mengetahuinya. Bahkan dimotivasi untuk melestarikan supaya tidak punah.
"Jangan hanya orang yang telah berusia tua saja yang mengetahui bejikee ini. Namun Generasi muda harus juga mengetahuinya bahkan melaksanakan bejikee ini. Oleh sebab itu bejikee ini di lombakan agar di tahun mendatang pesertanya lebih meningkat lagi. Bahkan pesertanya para anak-anak muda," kata Jamiludin. Dgt
Tulis Komentar