Renungan Suara Azan
RIAULINK.com - Azan disyariatkan pada tahun pertama Rasulullah saw dan para sahabat hijrah ke Madinah. Saat itu, kaum muslimin sering menunggu-nunggu waktu Shalat di masjid, tapi tidak ada seruan untuk menunaikan shalat. Dari asbabun wurud ini, muncul perbincangan di kalangan sahabat agar adanya seruan untuk menunaikan shalat. Hingga lahirlah berbagai ide, gagasan, dan usulan tentang media seruan untuk menunaikan shalat di masjid. Semisal, meniup terompet, memukul lonceng, membakar api, menancapkan bendera, hingga menyeru dengan kalimat biasa saja: Ayo shalat! Tapi, usulan-usulan itu ditolak oleh Rasulullah saw, karena menyerupai (tasyabbuh) kaum tertentu.
Hingga para sahabat pun bermimpi tentang media seruan untuk menunaikan shalat .Di antara para sahabat yang bermimpi itu Abdullah bin Zaid bin Tsa’labah Al-Anshari, Bilal bin Rabah, dan Umar bin Khattab ra. Mereka bermimpi bahwa media seruan untuk menunaikan shalat yakni azan. Lalu, mimpi itu dilaporkan kepada Rasulullah saw. Akhirnya, Rasulullah saw pun menyetujuinya, lalu menyuruh Bilal bin Rabah berdiri menghadap kiblat dan segera mengumandangkan azan. Sejak saat itulah pertama kali dalam sejarah Islam, sayup-sayup indah suara azan diperdengarkan hingga ke seluruh pelosok Madinah. Kaum muslimin dari berbagai penjuru pun berbondong-bondong menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah.
Menggerakkan massa
Sayup-sayup suara azan pun berkumandang hingga ke negeri kita saat ini. Keberadaan azan berfungsi untuk menandai masuk waktu, memanggil, dan menyeru manusia beriman untuk menunaikan shalat berjamaah di Masjid. Azan bukan hanya sekadar seruan tanpa makna yang berfungsi untuk didengar semata. Tapi, azan berfungsi untuk menggerakkan dan memobilisasi massa agar menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. Jika azan tidak dikumandangkan, maka kaum muslimin akan kesulitan menandai masuk waktu shalat ,mereka pun akan shalat di rumah. Sebab itu, azan dikumandangkan agar mampu mengerahkan massa menuju masjid untuk shalat berjamaah.
Tulis Komentar