Riau

Polsek Rupat Kunjungi Desa Tertua Sampaikan Pesan Pemilu

BENGKALIS, RIAULINK.COM - Desa Makreuh adalah salah satu Desa Tertua di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Selain pernah dikunjungi oleh Gubernur ke empat di Riau, HR Subrantas, pulau ini memiliki sejarah, budaya dan wisata menarik.

Menurut sejarah, desa tersebut sudah ada semenjak tahun 1939, yang mana saat itu para pedagang muslim banyak berniaga melewati Selat Malaka dan singgah serta menyebarkan ajaran agama.

Salah seorang tokoh muslim yang membawa ajaran Islam masuk ke Rupat yaitu Tengku Said Muhammad Alaydrus.

Ia juga ditetapkan sebagai tokoh dan pejuang Daerah Riau tahun 2021. Salah satu peninggalannya adalah Situs Cagar Budaya Rumah Panggung berbahan kayu.

Uniknya, Didesa itu juga ada sumur tua yang berdasarkan cerita dari warga tempatan air sumur tersebut tidak pernah habis/kering meski diterpa panas terik.

Air sumur tersebut pada masanya dimanfaatkan oleh warga sekitar serta kualiatas airnya juga tawar sementara jarak sumur tersebut dari pinggir laut hanya lebih kurang 30 (tiga puluh) meter dengan kedalaman sumur lebih kurang 1,5 meter.

Melirik dari sejarah panjang itulah, Polsek Rupat ikut berkunjung ke Desa tertua tersebut dengan menempuh jalan panjang hingga berjalan kaki.

Sesampainya di sana, Kapolsek Rupat AKP Siswoyo langsung disambut tokoh adat di sebuah rumah tua yang terbuat dari kayu.

Disana Polsek Rupat, Tokoh Adat, Tokoh Agama duduk bersama disebuah rumah tua dari kayu tanpa paku tersebut.

"Maksud dan tujuan yakni mengajak masyarakat di Desa Makreuh menciptakan suasana damai jelang Pemilu," ujar AKP Siswoyo, Sabtu (3/2/2024).

Selain tempat bersejarah, tambah dia, Desa Makreuh juga memiliki pantai tempat wisata yang indah. 

"Di sini juga ada destinasi wisata pantai yang menghadap langsung ke laut Selat Malaka," kata Siswoyo. 

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Desa Makreuh, Bukhari mengatakan, desa tempat tinggalnya masih jauh dari kemajuan di segi pembangunan jalan. 

"Seperti jalan menuju pantai wisata lebarnya hanya dua meter. Ketika air laut pasang, jalan ke pantai tenggelam," akui Bukhari.

Ia berharap, kepada Pemerintah agar bisa memberikan perhatian yang serius untuk Desa Makreuh. 

"Desa kami ini kan salah satu desa tertua dan bersejarah. Ada tempat wisata juga." 

"Jadi, harapan kami kepada Pemerintah agar memberikan perhatian. Salah satunya membuka jalan utama menuju Desa Makreuh," tutup Bukhari.