RIAULINK.com - Air mata mengalir di pipi Andini, jika ia kembali melanjutkan pendidikan sekolah, tidak ada yang akan menjaga kedua adeknya yang masih balita.

Padahal, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, ingin sekali mengajak Andini ke Pangandaran, tepatnya di Jawa Barat.

"Saya tidak mau kemana - mana, rumah ini mempunyai sejuta kenangan yang tidak bisa dilupakan," sebut Andini sambil menyapu air mata di pipinya, yang terus saja mengalir.

Ternyata, tidak Menteri Susi saja yang ingin mengajak Andini, sudah banyak tawaran yang datang, tetap saja ditolak oleh gadis yang berusia 14 tahun ini.

Rumah dan kampung halaman Andini adalah tempat tumbuh dan dibesarkannya. Setiap sudut rumah menyimpan kenangan yang tak mudah dilupakan. Enggan rasanya Andini untuk meninggalkan gubuk tuanya.

"Tujuan hanya satu sekarang dalam hidup saya, ingin membesarkan kedua adek saya dengan kasih sayang," singkat Andini sambil memeluk Purwanti adek keduanya.

Durotul Jannah, adek Andini yang masih berusia 4 bulan tidak sama dengan balita lainnya, ia hanya diberi susu kompeng, sedangkan bayi lain mendapatkan asi, hal tetsebut membuat badan Durotul Jannah kecil ketimbang bayi lainnya yang berusia sama.

"Jika Durotul nangis, saya kasih susu kompeng, begitula setiap hari, untuk menenangkannya didalam buaiyan, sampai tertidur," kata Andini sambil memegang kompeng susu Durotul.

Kasih sayang yang begitu tulus tampak dari pancaran bola mata Andini terhadap kedua adeknya. Sungguh menyayat hati melihat kehidupan yang ganas menghampiri mereka.

Walaupun sudah tidak ada orang tua yang merawat mereka, Andini secara langsung sudah menjadi ibu bagi kedua adeknya, setelah ibunya meninggal sepekan lalu. (Wan)