DPKAD Janji Utang Obat RSUD Dibayar Januari
RIAULINK.com - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rokan Hulu yang terganggu akibat menipisnya stok obat akibat tunda bayar pembayaran obat 2018, direspon cepat Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu.
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (DPKAD) Rohul berjanji akan melunasi tunda bayar obat RSUD tersebut paling lambat akhir Januari ini.
Plt Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPKAD) Rohul, Suharman, melalui Kabid Perbendaharaan Abdul Rohim, menjelaskan, tunda bayar Obat RSUD terpaksa dilakukan karena kekosongan kas daerah karena defisit keuangan. Meski terpaksa dilakukan, namun sebelum keputusan itu diambil, DPKAD sudah mengkoordinasikannya terlebih dahulu dengan pihak RSUD.
"Karena obat itu jenisnya pengadaan, sebelum mengambil keputusan itu kita sudah berkoordinasi dengan RSUD apakah obat itu sudah masuk atau belum. Jawaban RSUD waktu itu baru masuk. Makanya kami pikir stok obat itu masih banyak, karena baru di suplay oleh distributor obat," kata Rohim seperti dilansir dari laman Cakaplah.com
Dikatakan Abdul Rohim, sebenarnya tunda bayar obat di RSUD tidak perlu terjadi jika pihak RSUD cepat menyelesaikan admistrasi pengajuan pencarian dana ke DPKAD. Apalagi pada saat itu DPKAD sedang fokus menyelesaikan Penyaluran Dana Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2018.
"Sebenarnya hutang obat itu bisa dibayarkan, tapi RSUD mengajukan pencairan dana itu di ujung ujung waktu, mereka juga lambat menyelesaikan proses administrasi. Setelah admistrasinya selesai, uang yang tersedia di kas daerah sudah habis" jelasnya.
Terlepas dari itu, Abdul Rohim menegaskan pembayaran tunda bayar obat RSUD ini akan menjadi prioritas utama DPKAD.
"Pembayaran hutang obat RSUD akan menjadi prioritas. Kita targetkan di pertengahan Januari atau paling lambat akhir Januari tunda bayar itu akan dibayarkan" janjinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah distributor obat rekanan RSUD menghentikan sementara suplai obat dan Bahan Habis Pakai ke RSUD. Karena ads tunda bayar pengadaan obat RSUD 2018 senilai Rp1,5 miloar. Akibat penghentian suplay obat ini berimbas terhadap menipisnya persediaan obat di rumah sakit milik Pemkab Rohul tersebut.
Tulis Komentar