Riau

Presiden Jokowi Terima Pinangan Anugerah Gelar Adat dari LAMR

RIAULINK.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan menerima pinangan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) untuk dianugerahkan gelar kehormatan adat Melayu Riau.

Hal tersebut langsung disampaikan Presiden Jokowi saat menerima rombongan pengurus LAMR yang datang meminang dirinya, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/12/18).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar saat acara meminang mengatakan ada sejumlah pertimbangan mengapa LAMR memberikan gelar kehormatan adat kepada Presiden Jokowi. Dalam pandangan LAMR, Presiden Jokowi selama kepemimpinannya telah  berjasa bagi masyarakat adat Melayu Riau.

Datuk Seri Syahril mengatakan selama ini hampir 17 tahun Provinsi Riau merupakan provinsi yang kerap mendapat bencana asap. Namun melalui kebijakan Presiden Jokowi yang tegas, mampu membuat Riau terbebas dari asap tiga tahun terakhir ini.

“Selama ini, Riau selalu mendapat bencana asap atau disebut jerebu oleh orang Melayu, karena kebijakan dan ketegasan Bapak Presiden, Riau saat ini sudah bebas asap,” kata Datuk Seri Syahril.

Datuk Seri Syahril juga memberi apresiasi atas keluarnya Peraturan Presiden RI Nomor 86 Tahun 2018 tentang Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang membuka peluang yang luas bagi masyarakat adat Melayu Riau untuk mengurus pengakuan berbentuk sertifikat milik bersama atas tanah adatnya.

Selain itu, keluarnya Instruksi Presiden RI Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit ini memberi peluang pada masyarakat adat Melayu Riau untuk mengambil peran dalam pengembalian haknya atas hutan-tanah adat yang telah diusahakan secara ilegal oleh pihak-pihak tertentu.

Blok Rokan, salah satu ladang minyak di Provinsi Riau, yang hampir seabad dikelola oleh perusahaan asing, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dikelola oleh Pertamina setelah tahun 2021.

“Saat ini, ada sejumlah proyek strategis nasional di Provinsi Riau terutama di bidang infrastruktur jalan tol dan pembangkit listrik. Pembangunan proyek akan dapat meningkatkan perekonomian di Riau,” ujar Syahril.

Hal lain adalah realisasi TORA dan Perhutanan Sosial (PS) untuk masyarakat Riau, serta rencana mewujudkan embarkasi antara untuk Jemaah Calon Haji Riau di Kota Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau.

Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Datuk Seri H. Al azhar pada kesempatan tersebut mengatakan sebagai salah satu bentuk ucapan terima kasih yang bisa diberikan oleh LAMR adalah dengan memberikan gelar kehormatan adat kepada Presiden. Penganugerahan gelar kehormatan adat itu sendiri direncanakan pada tanggal 15 Desember 2018 ini.

“Ucapan terima kasih terima kasih sekalung budi sebagai tanda terima kasih masyarakat Riau dengan memberikan gelar dengan gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara yang bermakna petinggi negara yang berseri memegang amanah negara.

“Apakah Yang Mulia Presiden bersedia untuk menerimanya,” tanya Datuk Seri Al azhar kepada Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengangguk dan menyatakan dirinya bersedia gelar kehormatan adat dari LAMR.

“Saya bersedia,” jawab Presiden Jokowi yang saat itu didampingi Sekretaris Kabinet Pramomo Anung, dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko.

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi memuji LAMR yang dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam mengangkat adat dan budaya dan mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang akan diberikan.

Bersama rombongan LAMR yang datang untuk meminang Presiden Jokowi selain Ketua Umum MKA LAMR Datuk Seri H Al azhar, Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar, juga hadir Ketua MKA LAMR Datuk HR. Marjohan Yusuf, Sekretaris Umum DPH LAMR Datuk M. Nasir Penyalai, sejumlah pimpinan LAMR Kabupaten Kota, dan sejumlah pengurus LAMR lainnya. 

Juga terlihat hadir Pelaksana Tugas Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Ketua DPRD Riau Septina Primawati, Kapolda Riau irjen Pol. Widodo Eko Prihastopo, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Sonny Aprianto, Kajati Riau Uung Abdul Syakur, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Riau Marsma TNI Rakhman Haryadi.